;
Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian nomor 3 di dunia. Inflamasi memiliki peran penting pada patogenesis IMA. Salah satu penanda inflamasi yaitu interleukin-6 (IL-6) yang dapat menjadi prediktor mortalitas kejadian kardiovaskular di masa depan. Statin merupakan salah satu terapi utama pada pasien IMA. Kemampuan statin dalam menekan sitokin pro-inflamasi seperti IL-1B, IL-6 dan IL-18 merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi pasien IMA.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh atorvastatin 40 mg dan rosuvastatin 20 mg terhadap kadar IL-6 pada pasien infark miokard akut.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental single center dengan randomized control trial yang dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2022. Total 22 pasien IMA yang menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Surakarta secara berurutan dilibatkan dalam penelitian kemudian secara acak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu atorvastatin 40 mg dan rosuvastatin 20 mg. Plasma darah diambil pada hari pertama sebelum perlakuan dan pada hari ke 14 pasca terapi. Kadar IL-6 diperiksa dengan metode ECLIA kemudian dianalisis secara statistik. Dilakukan uji t untuk sampel independen dan uji t berpasangan untuk data yang lulus uji normalitas. Hasil dianggap bermakna secara statistik bila nilai p <0>
Hasil: Karakteristik dasar dan profil klinis dari kedua kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna. Penurunan kadar IL-6 lebih dominan pada kelompok Atorvastatin 40 mg dibandingkan dengan kelompok rosuvastatin 20 mg (5.74 +4.35 vs 18.81 +24.66, p=0.011). Pada kedua kelompok Atorvastatin 40 mg dan rosuvastatin 20 mg mempunyai kemampuan yang sama baik dalam menurunkan kadar LDL-C dalam 2 minggu pengamatan (84.55±20.09 vs 85.09±23.59, p=0.954).
Kesimpulan: Atorvastatin 40 mg lebih efektif dalam menurunkan kadar IL-6 dibandingkan rosuvastatin 20 mg pada pasien IMA. Atorvastatin dan rosuvastatin mempunyai kemampuan yang sama baiknya dalam menurunkan kadar LDL-C.
Kata kunci: Atorvastatin, Rosuvastatin, IL-6, IMA