Angka stunting di Kabupaten Sragen menurut data SSGBI Tahun 2019 cukup tinggi yakni sebesar 32,40%. Tingginya angka stunting menjadikan Sragen masuk kedalam 100 Kabupaten Prioritas Nasional Percepatan Pencegahan Stunting tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dalam upaya menurunkan angka stunting. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dalam menurunkan angka stunting sudah responsive. Dilihat dari adanya kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat. Kebutuhan tersebut berupa edukasi, pemulihan pangan dan gizi, pemeriksaan kesehatan serta konseling dan pendampingan. Kemudian, adanya kemampuan menyusun agenda prioritas pelayanan sesuai kebutuhan masayarakat. Agenda dan prioritas pelayanan berupa sosialisasi, kelas remaja hingga kelas ibu balita, pemberian tablet tambah darah dan makanan tambahan serta adanya konsultasi rutin. Selain itu, Dinas Kesehatan mampu untuk mengembangkan program pelayanan melalui penguatan inovasi di Desa Pilot Project dan berupaya untuk bekerjasama dengan lintas sektor. Adapun pengembangan program tersebut berupa inovasi pemberian sepasang mentog pada keluarga miskin di Desa Kedawung. Kemudian, adanya kerjasama dengan Perguruan tinggi Telkom yang mampu menciptakan aplikasi my bidan di Kecamatan Mondokan. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kendala diantaranya masih terdapat masyarakat yang kurang antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dicanangkan. Kemudian, masih kurangnya fasilitas di tiap puskesmas seperti alat USG dan dokter spesialis kandungan/anak. Selanjutnya, inovasi program yang ada di Kecamatan Mondokan belum mampu untuk diterapkan di seluruh wilayah Kabupaten Sragen.