Nasyid sebagai wujud kebudayaan Timur Tengah dalam perkembangannya memiliki bentuk dan kegunaan berbeda, tergantung situasi dan kondisi tempat nasyid itu berada. Nasyid menjadi penting dan identik dengan Hamas serta gerakan perlawanan Palestina sehingga dalam penelitian ini ditarik dua rumusan masalah, yaitu: (i) Bagaimana proses kemunculan dan perkembangan nasyid, dan (ii) Bagaimana fungsi nasyid dalam perlawanan Hamas Palestina terhadap zionisme Israel. Penenelitian ini bertujuan: (i) Mendeskripsikan proses kemunculan hingga perkembangan nasyid, dan (ii) Mendeskripsikan fungsi nasyid dalam perlawanan Hamas Palestina terhadap zionisme Israel.
Untuk meneliti objek tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teori fungsionalisme Malinowski. Teknik pengumpulan data studi pustaka dengan membaca dan mencatat untuk kemudian diolah dan diuraikan. Data penelitian bersumber dari jurnal, dokumen dan arsip tertulis media massa maupun buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.
Kesimpulan penelitian ini menujukkan bahwa nasyid modern berkembang tidak terlepas dari pembahasan terkait seni bertujuan yang dipromosikan oleh pemikir moderat IM pada tahun 1970-1980an. Kala itu, nasyid hadir sebagai evaluasi dari seni untuk menyampaikan pesan Islam dan berkembang menjadi alat perlawanan Hamas di Palestina. Nasyid sebagai alat perlawanan memiliki fungsi- fungsi yang berkaitan dengan kebutuhan dasar dan sekunder manusia.
Kata kunci: Nasyid, Fungsionalisme, Perlawanan Hamas, Zionisme