;

Abstrak


Pengaruh model pembelajaran problem based learning dan cooperative learning terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari tingkat kecerdasan emosi siswa (studi eksperimen pada siswa SMP Negeri di Kecamatan Wonogiri)


Oleh :
Dwi Astuti - S810108003 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning akan menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Learning, 2) apakah siswa-siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosi tinggi menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosi rendah, 3) apakah pada pembelajaran fisika, penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar tergantung pada tingkat kecerdasan emosi siswa, demikian juga sebaliknya, tingkat kecerdasan emosi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar tergantung pada penggunaan model pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Eksperimental. Populasi umumnya adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kecamatan Wonogiri, sedang populasi target yaitu siswa kelas VII SMP Negeri se Kecamatan Wonogiri. Teknik sampling dengan Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 siswa meliputi 40 siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Wonogiri untuk eksperimen pembelajaran Problem Based Learning dan 40 siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wonogiri untuk eksperimen pembelajaran Cooperative Learning. Instrumen penelitian ini terdiri dari Test Prestasi Belajar Fisika dan Angket Kecerdasan Emosi. Hasil uji coba test prestasi belajar dianalisis dengan uji validitas isi, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan uji validitas butir. Uji validitas tiap butir test dilakukan teknik korelasi Product Moment dari Pearson pada taraf signifikan 5%. Uji reliabilitas instrumen menggunakan KR-20 dari Kuder-Richardson. Dengan bantuan program MS Excel diperoleh angka koofisien reliabilitas sebesar 0,84. Uji Prasyarat analisis terdiri dari uji Normalitas dan uji Homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan Metode Lilliefors. Hasilnya seluruh kelompok data berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Bartllet. Hasilnya seluruh kelompok data variansi homogen. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Sama, desain faktorial 2 X 2 dan taraf signifikansi 0.05. Uji lanjut pasca Anava dengan Uji Tukey. Berdasar uji hipotesis dibuktikan (1) Ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran terhadap prestasi belajar Fisika (Fobs= 9,73 > F tab=3,96). Dari besarnya rataan pemberian model pembelajaran PBL menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada pemberian model pembelajaran CL. (2) Ada pengaruh yang signifikan tingkat kecerdasan emosi siswa terhadap prestasi belajar Fisika (Fobs = 52,33 > F tab = 3,96). Dari besarnya rataan dibuktikan bahwa siswa yang memiliki EQ tinggi lebih baik prestasi belajarnya dari pada siswa yang memiliki EQ rendah, (3) Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan tingkat kecerdasan emosi siswa terhadap prestasi belajar Fisika (Fobs=8,80 > F tab=3,96). Berdasar uji pasca Anava metode Tukey ditunjukkan bahwa (1) pada pembelajaran PBL siswa yang ber-EQ tinggi prestasi belajarnya lebih baik dari pada siswa yang ber-EQ rendah, (2) pada pembelajaran CL siswa yang ber-EQ tinggi prestasi belajarnya lebih baik dari pada siswa yang ber-EQ rendah, (3) siswa yang ber-EQ tinggi, dengan pembelajaran PBL menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada dengan pembelajaran CL dan (4) siswa yang ber-EQ rendah, baik pada pembelajaran PBL maupun CL menghsilkan prestasi yang sama.