Abstrak


Pengembangan Desain Batik Betawi dengan Sumber Ide Kesenian Betawi Menggunakan Visual Jelujur


Oleh :
Nofi - C0917036 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satunya ada di Jakarta, yaitu Betawi. Batik Betawi yang hadir di pasar, banyak menggunakan teknik batik cap. Teknik ini banyak digunakan karena kecepatan waktu proses untuk mengikuti permintaan pasar dibandingkan dengan teknik batik tulis. Peminat dari batik tulis tidak sebanyak batik cap, namun batik tulis tetap memiliki peminatnya sendiri. Motif Batik Betawi yang ada di pasar banyak menampilkan motif kesenian Betawi seperti, ondel-ondel, alat musik, tarian, pengantin, abang-none, dan pitung. Motif tersebut di hadirkan dengan beragam tampilan dan komposisi, namun dari banyaknya visual yang di tampilkan masih belum terlihat kebaharuan. Selain itu penggunaan warna turut di perhatikan. Warna yang di munculkan memiliki tampilan yang konstan. Arah fungsional dari busana siap pakai yang di tawarkan menyasar pada kalangan menengah atas seperti pekerja kantor. Tampilan busana siap pakai wanita tidak banyak memberikan pilihan motif dan pengembangan isen-isen Batik Betawi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan visual motif jelujur yang berasal dari Indonesia. Motif jelujur berasal dari teknik jahit jelujur yang diadaptasi menjadi visual motif batik. Permasalahannya adalah bagaimana mengembangkan motif Batik Betawi dengan sumber ide kesenian Betawi menggunakan visual jelujur dan bagaimana mengaplikasikan motif Batik Betawi dengan sumber ide kesenian Betawi menggunakan visual jelujur sebagai busana siap pakai wanita dewasa dengan rentang usia 25-30 tahun. Tujuan pengembangan motif Batik Betawi adalah untuk mengembangkan motif dengan visual jelujur sebagai isen-isen dan latar belakang batik dengan sumber ide kesenian Betawi yang menggunakan pengayaan distorsi dan dekoratif pada motif utama dan pendukung.
Perancangan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pendekatan desain yang dilakukan dengan survei untuk mengetahui kondisi berdasarkan riset untuk mengetahui permasalahan, gagasan yang digunakan sebagai solusi, peluang, sasaran pasar yang di tuju dengan memperhatikan aspek, konsep dan filosofi desain. Survei lapangan yang dilakukan adalah melakukan observasi ke beberapa tempat seperti Seraci Batik Betawi, Toko Batik Jayakarya, Davin’s House (Batik Kota Khas Tangerang) dan Pasar Tanah Abang serta melakukan wawancara pada beberapa narasumber seperti Keluarga Batik Betawi dan Rejobatik.
Berdasarkan hasil dari survei, dengan observasi dan wawancara, mendapatkan hasil data yang cukup baik. Hasil riset yang didapat dapat mendukung perancangan yang dilakukan baik dalam proses pengembangan desain motif Batik Betawi dengan sumber ide kesehian Betawi yang menggunakan visual jelujur dan pengaplikasian motif Batik Betawi tersebut pada busana siap pakai wanita dengan rentang usia 25-30 tahun untuk kalangan menengah atas.

Kata kunci: Batik Betawi, busana siap pakai, jelujur, kesenian Betawi.