Abstrak


Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Pada Materi Trigonometri Kelas XI MIPA 1 SMA N 7 Purworejo Tahun Pelajaran 2021/2022


Oleh :
Vita Vivi Lestari - K1317074 - Fak. KIP

Vita Vivi Lestari. IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK THREE-TIER PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI MIPA 1 SMA N 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Mei 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas XI MIPA 1 SMA N 7 Purworejo pada materi trigonometri dan mengetahui penyebab miskonsepsi siswa kelas XI MIPA 1 SMA N 7 Purworejo pada materi trigonometri.

Metode  yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan subjek penelitian didasarkan pada teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 7 Purworejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan wawancara. Pada penelitian ini untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan pada subkonsep perbandingan trigonometri, siswa mengalami miskonsepsi teoritikal dan miskonsepsi klasifikasional. Subkonsep perbandingan trigonometri sudut berelasi, siswa mengalami miskonsepsi teoritikal dan miskonsepsi korelasional. Untuk subkonsep identitas trigonometri, siswa mengalami miskonsepsi teoritikal, miskonsepsi korelasional dan miskonsepsi klasifikasional. Sedangkan untuk subkonsep aturan sinus dan cosinus, siswa mengalami miskonsepsi teoritikal, miskonsepsi korelasional dan miskonsepsi klasifikasional. Faktor-faktor penyebab miskonsepsi siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 7 Purworejo yaitu (i) penalaran siswa (ii) konsep awal yang salah (iii) minat belajar siswa rendah (iv) buku pegangan sulit dipahami (v) siswa merasa tidak senang ketika belajar matematika karena siswa berpikir matematika sulit (vi) guru hanya menggunakan metode ceramah (vii) guru tidak memberikan feedback tugas yang telah dikerjakan siswa.