Abstrak


Penerapan Model Hibrida Rata-Rata Bergerak Ganda dan Tren Kuadratik dengan Fuzzy Terbobot Chen dan Yu pada Peramalan Indeks Harga Konsumen di Indonesia


Oleh :
Naffila Ayu Sukmaningrum - M0718039 - Fak. MIPA

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Peramalan IHK digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam penetapan kebijakan ekonomi, harga barang, dan informasi inflasi deflasi di masa mendatang. IHK di Indonesia merupakan kumpulan data runtun waktu berpola tren dengan rata-rata kenaikannya pada tahun 2019 sebesar 0,31 setiap bulannya. Rata-rata bergerak ganda dan tren kuadratik mampu mengidentifikasikan arah tren dengan baik, tetapi rata-rata bergerak merupakan indikator lagging, sehingga cenderung terlambat. Runtun waktu fuzzy orde pertama sering tidak berhasil dalam meramalkan data runtun waktu berpola tren, namun logika fuzzy mampu memodelkan fungsi non-linier yang sangat kompleks. Penelitian ini menerapkan metode hibrida rata-rata bergerak ganda dan tren kuadratik dengan fuzzy terbobot Chen dan Yu pada peramalan IHK di Indonesia periode Januari 2016 – Desember 2019 untuk meningkatkan performa peramalan. Pola tren IHK dimodelkan dengan rata-rata bergerak ganda dan tren kuadratik, sehingga dihasilkan residu yang stasioner dan memiliki komponen non-linier. Residu tersebut diramalkan dengan runtun waktu fuzzy terbobot algoritma Chen dan Yu. Penggabungan rata-rata bergerak ganda dengan fuzzy Chen dan Yu disebut model hibrida rata-rata bergerak ganda-Chen dan hibrida rata-rata bergerak ganda-Yu. Penggabungan tren kuadratik dengan fuzzy Chen dan Yu disebut model hibrida tren kuadratik-Chen dan tren kuadratik-Yu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada rata-rata bergerak ganda baik model tunggalnya maupun hibrida memberikan performa peramalan hampir sama dengan perbedaan RMSE yang tidak signifikan, sedangkan pada tren kuadratik, metode hibrida tren kuadratik-Chen memberikan performa peramalan paling baik dengan nilai RMSE terkecil yaitu 0,365 pada data testing dan 0,301 pada data training. Oleh karena itu, hibrida tren kuadratik-Chen direkomendasikan untuk meramalkan data IHK di Indonesia.