Abstrak


Faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Angka Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pembatik di Kampung Laweyan


Oleh :
Zahra Saliha Izzati - G0018220 - Fak. Kedokteran

Zahra Saliha Izzati, G0018220, 2021. Faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Angka Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pembatik di Kampung Laweyan. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pendahuluan: Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang paling sering ditemukan. Faktor predisposisi yang mempengaruhi antara lain lama kerja, durasi paparan, riwayat alergi, riwayat dermatitis sebelumnya, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan higienitas diri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi yang berhubungan dengan DKAK pada pekerja batik.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional secara total sampling. Subjek penelitian merupakan 46 pembatik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data didapatkan dengan kuisioner. Keluhan dinilai dengan kriteria Mathias dan uji tempel. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dan Lambda, serta dilanjutkan dengan uji regresi logistik.

Hasil: DKAK pada pekerja batik terjadi pada 25 orang (54,3%) dengan 14 orang (56%) menderita dermatitis kontak alergi dan 11 orang (44%) menderita dermatitis kontak iritan. Didapatkan hasil variabel lama kerja p = 0,436, durasi paparan p = 0,000, riwayat alergi p = 0,006, riwayat dermatitis sebelumnya p = 0,006, penggunaan APD p = 0,056, dan higienitas diri p = 0,044. Kekuatan hubungan terbesar adalah riwayat dermatitis (OR = 8,384) diikuti riwayat alergi (OR = 6,979).

Simpulan: Faktor predisposisi yang berhubungan dengan DKAK pada pekerja batik di Kampung Batik Laweyan Surakarta antara lain durasi paparan, riwayat alergi, riwayat dermatitis sebelumnya, dan higienitas diri.