Abstrak


Prosedur Pelaksanaan Impor Bahan Baku Kain pada PT Sari Warna Asli


Oleh :
Eka Damayanti - D1518032 - Sekolah Vokasi

Di dalam laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai “Prosedur Pelaksanaan Impor Bahan Baku Kain pada PT Sari Warna Asli”. PT Sari Warna Asli merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanaan impor bahan baku kain pada PT Sari Warna Asli, mengetahui dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan impor bahan baku kain, mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan impor bahan baku kain, dan mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan impor bahan baku kain pada PT Sari Warna Asli.
Metode pengamatan yang digunakan adalah menggunakan jenis pengamatan observasi berperan yaitu penulis memilih metode pengamatan observasi berperan aktif. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan adalah seperti wawancara dengan pihak PT Sari Warna Asli, observasi, mengkaji dokumen dan arsip, dan hasil perekaman. Lokasi penelitian dilakukan di PT Sari Warna Asli yang berlokasi di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Hasil pengamatan yaitu prosedur pelaksanaan impor bahan baku kain pada PT Sari Warna Asli sudah berlangsung dengan baik, dokumen yang diperlukan dalam proses impor bahan baku kain yaitu purchase order, sales contract, invoice, packing list, Bill of Lading/Air Way Bill, manifest, BC 2.3, Certificate of Origin dan SPPB Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan impor pada PT Sari Warna Asli seperti keterlambatan pengiriman dokumen oleh pihak eksportir dan pihak forwarder dalam pengurusan SPPB di pelabuhan terhitung lambat, mengakibatkan barang impor menjadi lama dalam lokasi penimbunan yang akan mengakibatkan pengiriman barang dari pelabuhan ke gudang perusahaan menjadi terlambat. Solusi terhadap hambatan yang terjadi dalam proses impor bahan baku kain pada PT Sari Warna Asli tersebut diatas adalah sebaiknya pihak PT Sari Warna Asli  setiap hari harus follow up pihak shipper terus-menerus untuk segera dikirimkan shipping document agar tidak mengalami keterlambatan pengiriman dan dapat segera melakukan proses pengeluaran barang di pelabuhan. Mengatasi keterlambatan pengurusan SPPB, seharusnya pihak importir harus melakukan monitoring secara ketat kepada pihak forwarder mengingat semakin lama barang tertimbun di pelabuhan maka akan semakin banyak biaya yang harus dibayarkan.