Abstrak


Model Prediksi Fitness for Duty pada Pengemudi Bus Batik Solo Trans Berdasarkan Aspek Fisik, Mental, dan Pekerjaan


Oleh :
Anisa Rosyidasari - I0317012 - Fak. Teknik

Pengembangan model kesiapan kerja pengemudi bus berdasarkan aspek fisik, mental, dan pekerjaan sangat penting dilakukan agar pengemudi bus berada dalam kondisi fit atau siap untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kesiapan kerja pengemudi Bus Batik Solo Trans (BST) dengan menggunakan alat ukur berupa Psychomotor Vigilance Task (PVT), Visual Analogue Scale (VAS), dan Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Tiga puluh pengemudi bus BST koridor 1 dengan rute Terminal Palur – Bandara Adi Sumarmo PP berpartisipasi dalam penelitian dengan variabel independen berupa usia, berat badan, tinggi badan, durasi tidur, kualitas tidur, konsumsi rokok, konsumsi kafein, shift kerja, tingkat atensi, kelelahan, dan kantuk, serta variabel dependen berupa FFD hasil screening tes fisik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kajian dan evaluasi tingkat kesiapan kerja pengemudi cukup baik, yaitu sebesar 90,9% pengemudi dapat dinyatakan siap. Ketepatan model dalam mengklasifikasikan observasinya adalah sebesar 86,7%. Kemampuan model dalam memprediksi nilai observasinya tinggi, yaitu sebesar 76%. Nilai adjusted R2 dari model sebesar 68%. VAS dan KSS dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kesiapan kerja pengemudi, sedangkan PVT belum dapat dimanfaatkan. Kelelahan dan kantuk berpengaruh terhadap kesiapan kerja pengemudi, sedangkan atensi tidak. Kelelahan memengaruhi tingkat kantuk pengemudi. Semakin lelah seorang pengemudi, maka tingkat kantuk yang dirasakan semakin tinggi. Shift tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat atensi, kelelahan, dan kantuk. Shift dapat memengaruhi durasi dan kualitas tidur pengemudi.

Kata kunci: Atensi, Kantuk, Kelelahan, Kesiapan kerja, Pengemudi Bus