Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dalam naskah Semboja Kapugeran karya Bondan Nusantara. Dilanjutkan dengan menggunakan teori Freud untuk mendeskripsikan id, ego dan superego yang terdapat pada dialog tokoh orang tua dan nilai moral yang terkandung di dalamnya, serta membuktikan kerelevansian dari hasil penelitian tersebut sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran sandiwara Jawa pada siswa kelas IX SMP.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu dokumen dan narasumber. Data yang dibutuhkan untuk penelitian didapatkan menggunakan teknik pemerolehan data berupa content analysis dan informan, dengan menggunakan purposive sampling dalam memilih sampel data yang akan digunakan. Wawancara dilakukan kepada penulis naskah, guru mata pelajaran dan siswa kelas IX. Teknik yang digunakan untuk memvalidasi data dalam skripsi ini menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi teori. Adapun tahap yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap analisis data dan tahap akhir.
Berdasarkan uraian hasil penelitian, terdapat bukti dalam dialog-dialog yang menunjukkan unsur pembangun cerita dalam naskah. Selain itu, ditemukan pula dialog-dialog yang memuat tentang id, ego dan superego yang melingkupi perilaku dari tokoh orang tua beserta dengan nilai moral yang dapat diambil di dalamnya. Adapun simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah naskah ketoprak Semboja Kapugeran karya Bondan Nusantara memiliki unsur pembangun yang lengkap sehingga dapat dikatakan sebagai naskah yang baik. Kandungan nilai moral yang ada dalam naskah juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa. Hasil penelitian ini relevan dengan pembelajaran Bahasa Jawa, sehingga naskah ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar dengan syarat guru yang harus melakukan pendampingan kepada siswa dan pemilahan adegan dan dialog yang akan dijadikan sebagai bahan ajar itu sendiri.
