;
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi alih kode dan campur kode dengan konsep power dan distance dalam struktur film Yowis Ben (2018) dan Yowis Ben 2 (2019), mengidentifikasi teknik penerjemahan yang diterapkan penerjemah untuk menerjemahkan alih kode dan campur kode ke dalam subtitle film Yowis Ben (2018) dan Yowis Ben 2 (2019), mendeskripsikan dampak penerapan teknik penerjemahan terhadap pergeseran terjemahan alih kode dan campur kode pada subtitle film Yowis Ben (2018) dan Yowis Ben 2 (2019), serta menjelaskan dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus terpancang. Data primer dalam penelitian ini terdiri dari dua; data linguistik dan data penerjemahan. Data linguistik diperoleh melalui content analysis dan data penerjemahan diperoleh melalui Focus Group Discussion. Dari 175 data alih kode dan campur kode, terdapat 215 data teknik penerjemahan yang ditemukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk alih kode yang paling sering digunakan oleh penutur adalah inter-sentential. Kemudian, intra-sentential insertion adalah bentuk campur kode yang paling sering dijumpai di dalam tuturan. Sedangkan fungsi alih kode dan campur kode yang dominan ditemui adalah emphasis. Dalam penelitian ini, ditemukan empat konteks situasi yang terjadi di dalam film yakni +P+D, +P-D, -P-D, dan -P+D. Seluruh empat konteks situasi tersebut ditemukan tersebar di setiap tahapan film. Dalam hal teknik penerjemahan, netralisasi dominan digunakan untuk menerjemahkan tuturan alih kode dan campur kode. Selain itu, ditemukan teknik penerjemahan lainnya, seperti teknik modulasi, parafrase, transposisi, implisitasi, kompensasi, eksplisitasi, dan deskripsi. Lebih lanjut, penerapan teknik penerjemahan menyebabkan data penerjemahan alih kode dan campur kode bergeser secara total. Pada akhirnya, temuan dari 8 teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan alih kode dan campur kode memiliki rerata penilaian kurang akurat, tidak berterima, namun memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi