Abstrak


Kajian Karbonasi dan Serapan Co2 pada Betonbubuk Reaktif dengan Silica Fume 15?Ri Beratbinder dan Variasi Pasir Kuarsa dari Beratagregat


Oleh :
Maulana Kangko Wicaksono - I0118086 - Fak. Teknik

Maulana Kangko Wicaksono, 2022, Kajian Karbonasi dan Serapan CO2 pada Beton Bubuk Reaktif dengan Silica Fume 15?ri Berat Binder dan Variasi Pasir Kuarsa dari Berat Agregat, Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan prioritas pemerintah dalam beberapa tahun kedepan. Beton merupakan komponen struktur yang dominan dalam konstruksi sehingga diperlukan inovasi beton yang dapat memenuhi kebutuhan beton mutu tinggi. Durabilitas beton merupakan faktor selain mutu yang harus diperhatikan. Beton dituntut memiliki kemampuan untuk dapat bertahan pada kondisi apapun selama kurun waktu yang telah direncanakan. Beton pada lingkungan dengan konsentrasi CO2 yang tinggi dapat mengalami karbonasi yang akan mempengaruhi durabilitas beton. Oleh karena itu, inovasi beton mutu tinggi dikembangkan melalui perbaikan material penyusun beton dan penambahan pasir kuarsa. Beton ini disebut dengan Beton Bubuk Reaktif (Reactive Powder Concrete) dimana material penyusun beton berukuran nanometer dan menghilangkan agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan pasir kuarsa 0%; 15%; 20%; 25%; 30%; 35?n 40?ri total berat agregat terhadap laju karbonasi dan serapan CO2 pada beton RPC. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental. Benda uji yang digunakan yaitu beton berbentuk silinder dengan tinggi 15 cm dan diameter 7,5 cm. Pengujian karbonasi dilakukan dengan uji karbonasi dipercepat dengan cara memaparkan benda uji yang telah di-seal bagian sampingnya ke dalam larutan karbonat 4% selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari kemudian benda uji dibelah dengan alat Compression Testing Machine (CTM) lalu disemprotkan indikator phenolphthalein 1% untuk dapat mengetahui kedalaman karbonasi yang terjadi. Pengujian serapan CO2 dilakukan dengan cara merendam benda uji ke dalam larutan karbonat 4% selama 10+0,5 menit dan 24 jam kemudian menimbang benda uji dalam keadaan SSD dan membandingkan dengan berat kering ovennya. Hasil dari penelitian ini yaitu laju karbonasi dan nilai serapan CO2 pada beton RPC mengalami penurunan pada kadar penggunaan pasir kuarsa sebesar 15%; 20%; 25%; 30%; 35?n 40?ri total berat agregat. Penggunaan pasir kuarsa sebesar 30?ri total berat agregat mampu menghasilkan laju karbonasi dan nilai serapan CO2 terendah. Penggunaan kadar pasir kuarsa sebesar 30?pat menurunkan laju karbonasi dengan nilai koefisien karbonasi nominal sebesar 2,99 mm/tahun1/2 dan mengalami penurunan sebesar 41,68?ri beton normal. Nilai serapan CO2 juga menurun pada penggunaan pasir kuarsa dengan kadar 30% sebesar 43,18 % pada perendaman 10+0,5 menit dan 36,77% pada perendaman 24 jam. Penambahan pasir kuarsa mampu meingkatkan workability dari beton segar.