Media film telah menjadi komoditas di era kapitalisme visual. Munculnya layanan streaming film seperti Netflix lambat laun mengubah dinamika menonton yang semakin berorientasi pada instrumen digital sekaligus menciptakan gaya hidup yang mengglobal. Kajian ini berupaya untuk mengupas budaya konsumsi Netflix bagi keseharian generasi digital dan pengaruhnya dalam pembentukan imajinasi globalisme. Analisis dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan teori konstruksi sosial melalui tiga momen: eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Data diperoleh melalui proses wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi, terutama dalam elaborasi kontribusi teori kapitalisme visual, imajinasi globalisme, visualisme populer global dan Netflixisasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa generasi digital mengonsumsi film-film di Netflix selain untuk hiburan juga karena 3 hal, 1). Mengikuti obrolan tentang film, 2). Kesegaran dan inspirasi, serta 3). Fleksibilitas dalam waktu dan tempat menonton. Sementara itu, imajinasi globalisme lewat perilaku menonton film terbentuk dari proses eksternalisasi melalui 2 aktivitas, 1). Interaksi individu dengan sosialnya secara langsung, dan 2). Interaksi di media sosial. Menghasilkan 3 objektivasi diantaranya, 1). Dunia baru, 2). Kehidupan sosial budaya negara lain, serta 3). Fenomena visual global. Objektivasi tadi mengalami internalisasi dalam diri setiap individu, bahwa cerita dalam film adalah selayaknya kenyataan yang terjadi. Ketiga proses ini, menghasilkan dialektika konstruktivisme atas imajinasi visual global masyarakat.
Kata Kunci: Imajinasi Globalisme, Kapitalisme Visual, Netflixisasi, Budaya Konsumsi, Generasi Digital
