Abstrak


Prosedur Pemasukan Barang di Kawasan Berikat Mandiri PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI) Sambi Boyolali


Oleh :
Fitri Nurjanah - D1518039 - Sekolah Vokasi

PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali merupakan salah satu perusahaan yang menerima fasilitas Kawasan Berikat mandiri yang sebagian besar hasil produksinya di ekspor. Untuk melakukan kegiatan produksi PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali menggunakan bahan baku yang berasal dari impor dan lokal. Untuk meminimalisir masalah dalam pelaksanaan pemasukan barang, PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali memberikan prosedur pemasukan barang baik impor maupun lokal. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendekripsikan bagaimana pelaksanaan prosedur pemasukan barang di Kawasan Berikat mandiri PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali. Pengamatan dilakukan di kantor PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali yang beralamat di Dk. Jambon RT. 19 RW. 05 Ds. Babadan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali, Jawa Tengah. Penulis mengemukakan prosedur, perdagangan internasional, kepabeanan, Kawasan Berikat, Pemasukan barang ke Kawasan Berikat, Pemasukan barang dari Luar Daerah Pabean ke Kawasan Berikat, Pemasukan barang dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Berikat. Jenis pengamatan dalam penulisan ini adalah observasi berperan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen dan arsip. Hasil dari pengamatan yang dilakukan penulis, penulis dapat mendeskripsikan kinerja perusahaan PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali dalam pelaksanaan pemasukan barang, dapat ditarik kesimpulan bahwa kineja PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali sudah baik dalam pelaksanaannya. Namun, tentu ditemukan beberapa permasalahan dalam pelaksanaanya, antara lain: tidak lengkapnya dokumen pelengkap pabean dikarenakan keterlambatan eksportir atau freight forwarder, kesalahan Human Error dalam pembuatan dokumen Bea Cukai seperti kesalahan salah input detil barang, jumlah barang, satuan, dll, serta keterbatasan peralatan perkantoran seperti printer dan almari utuk arsip. Solusi yang ditawarkan penulis, antara lain: meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara importir, eksportir dan freight forwarder, staff harus lebih berhati-hati dan teliti dalam menginput dokumen Bea Cukai agar tidak terjadi kesalahan, perusahaan harus segera mengadakan perencanaan penambahan peralatan perkantoran seperti printer dan almari untuk arsip agar pekerjaan lebih mudah, efektif dan efisien.

Kata Kunci: Prosedur, Pemasukan barang, Kawasan Berikat Mandiri, PT Eco Smart Garment Indonesia Sambi Boyolali.