Karya sastra yang berkaitan dengan psikologi sastra sering dihubungkan dengan isu-isu gangguan kesehatan mental. Salah satunya gangguan mental dengan indikasi skizofrenia, yaitu keadaan jiwa yang terpisah disebabkan adanya ketidakselarasan antara pikiran, perasaan, serta perbuatan. Gangguan tersebut berimplikasi terhadap sulitnya pemenuhan nilai-nilai makna hidup bagi penderitanya. Penelitian ini membahas gejala skizofrenia yang dialami tokoh utama dalam cerpen An? Al-Maut dan implikasinya terhadap pemenuhan nilai-nilai makna hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan gejala skizofrenia yang dialami oleh tokoh utama dan menjelaskan implikasi gejala skizofrenia terhadap pemenuhan nilai makna hidup yang dialami tokoh pemuda dalam cerpen tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu sebuah metode untuk menguraikan berupa fakta-fakta dan analisis. Teknik penelitian menggunakaan teknik pustaka. Tahap-tahap penelitian di antaranya: (1) membaca objek penelitian secara komprehensif; (2) menandai data-data yang berhubungan dengan gejala skizofrenia dan implikasinya terhadap pemenuhan nilai-nilai makna hidup; (3) menganalisis data menggunakan teori psikologi abnormal oleh Eugen Bleuler dan makna hidup oleh H.D. Bastaman; dan (4) menulis simpulan.
Penelitian ini memberikan hasil berikut. Pertama, tokoh utama mengalami gejala skizofrenia primer dan sekunder. Gejala primer terdapat empat bentuk, yaitu gangguan proses berpikir, gangguan emosi, gangguan kemauan, dan autisme. Adapun gejala sekunder terdapat tiga bentuk, yaitu waham, halusinasi, dan gejala katatonik. Kedua, gejala-gejala tersebut berimplikasi terhadap sulitnya tokoh utama dalam memenuhi nilai-nilai makna hidup yang terdiri atas nilai kreatif, nilai penghayatan, nilai bersikap, dan nilai pengharapan.
