Abstrak


Manajemen Perbekalan Kantor di Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta (Studi Kasus pada Subbagian Adminitrasi, Kepegawaian, dan Organisasi)


Oleh :
Dinar Putri Hapsari - K7518029 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pelaksanaan manajemen perbekalan kantor di Subbagian Administrasi, Kepegawaian, dan Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta, 2) kendala yang dihadapi dalam manajemen perbekalan kantor di Subbagian Administrasi, Kepegawaian, dan Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta, dan 3) upaya yang dilakukan untuk menangani kendala dalam manajemen perbekalan kantor di Subbagian Administrasi, Kepegawaian, dan Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Wawancara mendalam, observasi, serta studi dokumen digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik dan sumber ditetapkan untuk uji validitas data. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) pelaksanaan manajemen perbekalan kantor di Subbagian Administrasi, Kepegawaian, dan Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta, yakni: a) perencanaan dilakukan untuk menentukan kebutuhan, b) penganggaran ditetapkan berdasarkan pengkajian Tim Anggaran Pemkot Surakarta, c) pengadaan dilakukan melalui penyedia dan dapat ditentukan menggunakan cara pengadaan langsung dan tender, d) pencatatan menggunakan SIPERON untuk barang habis pakai, sedangkan barang tidak habis pakai (aset) menggunakan SIMDA BMD, e) penyimpanan barang habis pakai diletakkan di lemari dan penyalurannya disesuaikan permintaan, sementara untuk penyimpanan dan penyaluran barang yang tidak habis pakai langsung diserahkan kepada yang membutuhkan barang tersebut, f) pemeliharaan secara berkala maupun ketika diperlukan perbaikan, g) penghapusan dilakukan terhadap barang yang sudah tidak digunakan dan rusak berat, h) pengendalian dilakukan dengan adanya pelaporan kepada BPPKAD Kota Surakarta; 2) kendala yang dihadapi, diantaranya: a) ketersediaan anggaran yang terbatas, b) keterbatasan SDM pengurus barang tidak habis pakai, c) kurangnya kompetensi IT pegawai yang mengurus perbekalan, dan d) kurangnya rasa tanggung jawab pegawai dalam penggunaan perbekalan; 3) upaya dalam menangani kendala, yakni: a) menyusun skala prioritas dalam pengadaan perbekalan, b) mengajukan usulan tambahan pegawai pengurus barang ke BKD Kota Surakarta dan memberdayakan mahasiswa magang, c) melakukan pelatihan dan pendampingan IT kepada pegawai yang mengurus perbekalan, dan d) memberi arahan kepada pegawai dan pembuatan SOP tentang pengelolaan perbekalan.