Abstrak


Analisis Tarif dan Load Factor Bus Batik Solo Trans Koridor 4 pada Masa Pandemi Covid-19


Oleh :
Ilma Aurarisa - I0118073 - Fak. Teknik

Penggunaan transportasi umum dapat menjadi alternatif permasalahan kepadatan lalu lintas yang biasa terjadi di kota-kota besar, termasuk Kota Solo. Kondisi pandemi Covid-19 telah banyak merubah pola hidup di masyarakat, diantaranya perubahan pada pemilihan moda, dimana adanya anggapan bahwa kendaraan pribadi dinilai lebih aman digunakan daripada angkutan umum saat situasi pandemi. Perubahan pada keadaan ekonomi menyebabkan adanya perubahan tingkat pendapatan pada masyarakat dan juga harga komponen pada biaya operasional kendaraan umum. Perubahan harga komponen dan pembatasan kapasitas angkut penumpang tentunya mempengaruhi besaran tarif keekonomian pada bisnis transportasi umum. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai load factor dan desain tarif BST koridor 4 berdasarkan ATP, WTP, dan BOK saat pandemi Covid-19.

Perhitungan ATP diperoleh dengan household budget yang didasarkan pada perhitungan alokasi biaya transportasi serta intensitas perjalanan. WTP dihitung berdasarkan persepsi kemauan penumpang untuk membayar terhadap pelayanan yang diberikan. Data primer diperoleh  melalui survei wawancara kepada penumpang BST koridor 4, sedangkan data sekunder berupa data jumlah penumpang dalam satu bulan, jumlah penumpang naik harian, dan harga komponen pada biaya operasional diperoleh melalui PT. BST. BOK dihitung dengan menggunakan metode Departemen Perhubungan.

Berdasarkan analisis data diperoleh dua nilai tarif per penumpang berdasarkan ATP dan WTP, yaitu kelompok umum dan kelompok mahasiswa/pelajar. Nilai ATP umum diperoleh Rp5.703,01 dan WTP umum yaitu Rp3.135,33. Pada kategori mahasiswa/pelajar diperoleh nilai ATP adalah Rp2.024,73 dan WTP sebesar Rp2.609,38. Load factor diperoleh dari hasil perhitungan dengan kapasitas 50?ri penumpang seharusnya adalah 114,19%. Nilai tersebut disubtitusikan pada perhitungan tarif berdasarkan BOK, sehingga diperoleh tarif BOK adalah Rp12.809,89/penumpang/rit. Berdasarkan hasil perhitungan, tarif yang ada sebelumnya sudah sesuai dengan kemampuan penumpang, namun diperlukan desain tarif baru khususnya untuk kategori umum agar dapat memperkecil selisih tarif baru dengan BOK. Penetapan desain tarif dilakukan dengan syarat adanya peningkatan pelayanan yang diberikan kepada penumpang, salah satunya terkait fasilitas pada halte.