Abstrak


Hubungan Sedentary Lifestyle Dengan Intensitas Dysmenorrhea Pada Mahasiswi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Anes Rafiqa Aprilya - R0418004 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Dysmenorrhea adalah salah satu gangguan menstrual syndrom yang umumnya terjadi pada wanita usia reproduktif sebelum atau saat menstruasi berupa rasa nyeri dan tidak nyaman pada bagian panggul, perut bagian bawah, hingga menjalar ke punggung. Salah satu faktor penyebab dysmenorrhea yaitu kurangnya aktivitas fisik harian (sedentary lifestyle). Sedentary lifestyle dapat menyebabkan iskemia sehingga aliran darah ke organ reproduksi terhalang dan menyebabkan terhalangnya produksi hormon endorfin yang bertugas mengurangi rasa nyeri saat menstruasi.

Tujuan: Mengetahui hubungan sedentary lifestyle dengan intensitas dysmenorrhea pada mahasiswi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini sebanyak 107 mahasiswi kebidanan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan hasil 85 responden. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis data bivariat menggunakan uji Spearman Rank dengan dengan p-value < 0,05.

Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa mayoritas mahasiswi kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki sedentary lifestyle rendah sebanyak 52 responden (61,2%) dan mayoritas memiliki intensitas dysmenorrhea ringan sebanyak 53 responden (63%). Terdapat hubungan yang bermakna dan kuat antara sedentary lifestyle dengan intensitas dysmenorrhea pada mahasiswi kebidanan  (?-value=0,000) dan (r=0,930). Nilai positif pada korelasi juga menunjukan arah hubungan searah antara kedua variabel dimana semakin tinggi sedentary lifestyle seseorang maka semakin tinggi intensitas dysmenorrhea yang dirasakan.

Kesimpulan : Terdapat hubungan antara sedentary lifestyle dengan intensitas dysmenorrhea.