Beberapa ahli menyatakan bahwa minat dan bakat merupakan dua hal yang berbeda. Seseorang yang mempunyai bakat bermusik belum tentu ia memiliki minat dalam dunia musik dan sebaliknya. Akan tetapi terdapat ahli lain menyatakan bahwa bakat dan minat merupakan dua hal yang linier. Berdasarkan pro kontra tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara bakat dengan minat remaja tunanetra di SLB Solo Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek pada penelitian berjumlah 27 siswa tunanetra usia remaja (12 – 21 tahun) di beberapa SLB di Solo Raya yaitu SLB N Surakarta, SLB-A YKAB Surakarta, SLB N Karanganyar, SLB N Sukoharjo, SLB N Wonogiri, SLB N Boyolali, dan SLB-A YAAT Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan dua buah instrumen skala likert yaitu Skala Bakat (0,910) dan Skala Minat (0,849). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik analisis korelasi kanonikal dan korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil dari penelitian menunjukkan sebagian besar aspek bakat dan minat memiliki korelasi atau terdapat hubungan yang positif yaitu sejumlah 37 kaitan atau korelasi dari total korelasi keseluruhan yaitu 48. Hasil pada aspek bakat terdapat beberapa aspek yang mendominasi yaitu aspek matematika logika, aspek interpersonal, aspek bahasa, aspek musik, dan aspek kinestetik. Hasil pada aspek minat menunjukkan jika terdapat tiga urutan dominan yaitu aspek investigative, aspek realistic, dan aspek conventional.