;

Abstrak


Meta Analisis : Aplikasi Teori Health Belief Model dalam Penerimaan Vaksinasi pada Masyarakat


Oleh :
Resta Dwi Yuliani - S022102038 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Vaksin COVID-19 disebut sebagai langkah efektif untuk membatasi infeksi virus dan pandemi secara global, vaksin COVID-19 juga dianggap sebagai strategi dan upaya yang tepat. Salah satu teori direkomendasikan untuk menjelaskan dan memahami perilaku kesehatan termasuk penerimaan vaksinasi COVID-19 di masyarakat yakni health belief model. Tujuan dari penelitiaan ini untuk memperkirakan persepsi kerentanan tentang COVID-19 dan persepsi manfaat yang dirasakan dalam penerimaan vaksin COVID-19.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain studi systematic review dan meta-analisis dengan menggunakan PICO,  Population: Masyarakat, Intervention: Persepsi kerentanan tentang COVID-19 tinggi dan persepsi manfaat tentang vaksin COVID-19 tinggi. Comparison: Persepsi kerentanan tentang COVID-19 rendah dan persepsi manfaat tentang vaksin COVID-19 rendah, Outcome: Penerimaan vaksin COVID-19. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 4 database yaitu Pubmed, Sciencedirect, SpringerLink dan Gogle Scholar. Kata kunci yang digunakan dalaam pencarian artikel sebagai berikut “Health Belief ModelOR “HBM” AND “Acceptance” OR ”Receive” AND “COVID-19 Vaccine” AND “General Population”. Artikel yang diikutkan dalam penelitian ini adalah artikel full paper, desain studi cross sectional, tahun 2020-2022 dan ukuran hubungan Adj Odds Ratio(aOR).

Hasil: Total 9 penelitian cross sectional dengan 12,713 masyarakat dari 3 benua, yaitu Amerika (Amerika Serikat), Asia (Bangladesh, China, Hongkong, Lebanon, dan Saudi Arabia) dan Eropa (Rusia). Dari pengolahan data dihasilkan bahwa persepsi kerentanan tentang COVID-19 yang tinggi meningkatkan penerimaan vaksinasi COVID-19 sebesar 1.33 kali dibandingkan persepsi kerentanan yang rendah dan hasil ini signifikan secara statistik (aOR= 1.33; CI 95%= 1.08 hingga 1.65; p= 0.008). Persepsi manfaat yang tinggi meningkatkan penerimaan vaksinasi COVID-19 sebesar 3.28 kali dibandingkan persepsi manfaat yang rendah dan hasil ini signifikan secara statistik (aOR= 3.28; CI 95%= 1.87 hingga 5.74; p< 0>

Kesimpulan: Persepsi kerentanan dan persepsi manfaat meningkatakan kemungkinan penerimaan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat