Abstrak


Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Barus (Dryobalanops aromatica) terhadap Bakteri Patogen Campylobacter jejuni, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan Streptococcus mutans


Oleh :
Irma Fidin Nur Islami - H0917045 - Fak. Pertanian

Konsumsi bahan pangan yang terkontaminasi bakteri patogen menyebabkan banyak kasus penyakit kronis di berbagai negara. Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain adalah dengan menggunakan antibiotik komersial dan agen lainnya yang bersifat antibakteri seperti yang terkandung pada bahan alam. Telah banyak diteliti senyawa antibakteri yang diekstrak dari bahan alam terutama berasl dari komoditas tanaman obat. Eksplorasi manfaat tanaman obat didukung oleh T&CM (Traditional and Complementer Medicinal) yang di Indonesia sedang dikembangkan penelitian salah satunya mengenai tanaman Barus (Dryobalanops aromatica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri tanaman Barus terhadap bakteri patogen. Ekstrak metanol daun barus diperoleh dengan metode maserasi dengan rendemen sebesar 4,584% ekstrak kasar. Pada uji diameter zona hambat dengan metode kertas cakram pada C. jejuni ATCC 33292 dan E. coli ATCC 11229 tidak menghasilkan zona hambat, sementara pada L. monocytogenes ATCC 7644 dan S. mutans ATCC 25175 menghasilkan zona hambat hingga pada konsentrasi 10%. Ekstrak daun Barus menunjukkan sifat bakteriostatis pada L. monocytogenes ATCC 7644 dan S. mutans ATCC 25175. Nilai MIC dan MBC berturut-turutnya adalah 0,625?n 5% untuk L. monocytogenes ATCC 7644 serta 1,25?n 10% untuk S. mutans ATCC 25175. Kandungan terbesar senyawa antibakteri pada ekstrak daun Barus yang diidentifikasi menggunakan GCMS terdiri dari senyawa 7,10,13-Hexadecatrienoic acid, methyl ester (33,91%), 2-Isopropyl-5 methylcyclohexanol (28,74%), dan Methyl isohexadecanoate (12,32%).