Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit arteri perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, serta deep vein thrombosis dan emboli paru. Salah satu terapi yang dapat diberikan yaitu antikoagulan oral warfarin. Warfarin merupakan obat high-alert dan memiliki indeks terapi yang sempit sehingga perlu diawasi penggunaannya. Kepatuhan pengobatan warfarin diharapkan dapat meningkatkan kontrol warfarin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepatuhan penggunaan terapi warfarin dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berasosiasi terhadap kepatuhan pasien dalam menggunakan terapi warfarin pada pasien penyakit kardiovaskular di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain penelitian cohort pada 40 pasien penyakit kardiovaskular berdasarkan diagnosis dokter dalam data rekam medis bulan Januari 2021 – Juni 2021 dan berdasarkan wawancara terhadap pasien yang mendapatkan terapi warfarin di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Pengukuran kepatuhan menggunakan kombinasi kuesioner Morisky Green Levine (MGL) 4 item dan prescription filling- Medication Possession Ratio (MPR). Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi frekuensi kepatuhan pengobatan dan dilakukan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square atau uji Fisher serta analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berasosiasi terhadap kepatuhan.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan terdapat sejumlah 21 (52,5%) pasien patuh terhadap terapi warfarin dan sebanyak 19 (47,5%) pasien tidak patuh terhadap terapi warfarin. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan terapi warfarin pada pasien penyakit kardiovaskular adalah jumlah obat yang diminum (p=0,008 < 0 xss=removed>
Kata Kunci: Kepatuhan Pengobatan, Warfarin, Kuesioner MGL-4
