;

Abstrak


Sintesis dan Karakterisasi Katalis Bifungsional: Studi Pengaruh Penambahan CuO, MgO, ZrO2 dan Subtitusi Zsm5 Komersial dengan ZSM5-FA


Oleh :
Rizky Ibnufaatih Arvianto - S072008004 - Sekolah Pascasarjana

Pembuatan katalis bifungsional dilakukan dengan menambahkan logam pada pengemban. Karakteristik katalis bifungsional sangat dipengaruhi oleh jenis logam dan pengemban. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan CuO, MgO, ZrO2 pada pengemban Zeolite Socony Mobil–5 (ZSM5) komersial dan melakukan subtitusi pengemban tersebut dengan Zeolite Socony Mobil–5 turunan fly ash (ZSM5-FA). Fly ash didestruksi dan dimurnikan untuk menghilangkan logam oksida pengotor. Fly ash bebas pengotor (treated fly ash) diubah menjadi ZSM5-FA dengan metode hidrotermal pada tekanan 3 bar,  suhu 180 derajat , selama 48 jam. Pemuatan CuO, MgO dan ZrO2 pada ZSM5 komersial maupun ZSM5-FA dilakukan dengan metode deposisi-presipitasi dalam media air pada pH 8. Karakterisasi sampel meliputi kristalinitas, kandungan logam, profil permukaan, citra morfologi, logam yang terdeposit, dan keasaman. Adapun alat yang digunakan adalah x-ray diffraction (XRD), x-ray fluorescence (XRF), surface area analyzer (SAA), scanning electron microscopy (SEM), energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS), temperature-programmed desorption of NH3 (NH3-TPD). Identifikasi fasa material logam-pengemban dilakukan dengan refinement spektra XRD menggunakan metode Le-Bail.

Setiap material logam-pengemban terdeposit CuO, MgO, ZrO2 dengan fasa utama berupa logam oksida. Penambahan ketiga logam oksida ini tidak mempengaruhi kristalinitas, morfologi, porositas, struktur pengemban, tetapi menyebabkan penurunan keasaman total dan luas permukaan spesifik. Sementara itu, treated fly ash telah memiliki kandungan logam pengotor lebih rendah dibandingkan fly ash. Treated fly ash telah berhasil diubah menjadi ZSM5-FA berdasarkan kemiripan puncak XRD dengan ZSM5 komersial dan standard ICDD 00-037-0361. Subtitusi pengemban ZSM5 menjadi ZSM5-FA tidak mempengaruhi kristalinitas, morfologi, porositas, keasaman, maupun struktur pengemban, tetapi menyebabkan peningkatan luas permukaan spesifik.