;

Abstrak


Konstruksi Sosial Mengenai Nasionalisme Pada Dhahar Kembul Di Candirejo, Tonggalan, Klaten, Jawa Tengah


Oleh :
Syarif Hidayatullah - S251808015 - Fak. ISIP

Budaya Dhahar Kembul, merupakan budaya khas masyarakat Candirejo, Tonggalan, Klaten, Jawa Tengah, yang terkonstruksikan sejak tahun 1970, kemudian mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, sehingga memunculkan implikasi nasionalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konstruksi sosial pada Budaya Dhahar Kembul. Penelitian ini dikaji melalui metode penelitian kualitatif jenis deskriptif, serta didukung dengan strategi pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dalam kajian penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan yang dipilih adalah dengan menggunakan purposive sampling. Untuk menjamin validitas data dalam penelitian, digunakan teknik triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yang digunakan menggunakan Teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles & Huberman yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Secara mendasar, penelitian ini menggunakan kajian teori Konstruksi Sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger, dengan 3 aspek dasar yang saling berkaitan, yaitu: eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konstruksi sosial pada nasionalisme dalam Dhahar Kembul, dimulai dari sejarah awal mula dibentuknya Dhahar Kembul pada tahun 1970, hingga proses perkembangan dari waktu ke waktu, dengan meliputi aspek- aspek yaitu pemunculan ide- ide, sosialisasi, dan koordinasi. Selain itu, pemaknaan nasionalisme pada budaya Dhahar Kembul dapat dianalisis melalui keberadaan simbol-simbol, meliputi makanan dan minuman yang beragam, lagu Indonesia Raya, pekik kemerdekaan dan doa bersama, yang kemudian dapat disimpulkan makna Dhahar Kembul sebagai implikasi nasionalisme melalui simbol- simbol antara lain persatuan masyarakat, toleransi, kebangsaan, kebersamaan yang membangun, pacuan semangat untuk bersatu, pelestarian budaya, kesatuan kepentingan. Dalam pelaksanaannya, Dhahar Kembul berfungsi dalam membangun Nation- buiding, yang diupayakan melalui serangkaian aktivitas sosial yang rutin dilaksanakan di luar keberadaan budaya Dhahar Kembul, meliputi karang taruna, perkumpulan lansia, arisan bapak- bapak, arisan PKK ibu- ibu, kerja bakti, ronda malam, posyandu, senam bersama, maupun sejumlah budaya yang identik dengan masyarakat Jawa, seperti rewangan, tilikan, tuguran, dan layatan. Dhahar Kembul juga berfungsi sebagai fondasi dasar yang menuntun masyarakat yang tertata, berkehidupan sosial yang toleran, kemudian berperan signifikan mengkonstruksikan aspek nasionalisme. Kesimpulan lain menunjukkan bentuk persegeran nasionalisme pada Dhahar Kembul, yaitu menurunnya persatuan, melesunya semangat dalam menjalin interaksi sosial, serta munculnya kesenjangan masyarakat, terkait nasionalisme
Kata Kunci: Budaya, Dhahar Kembul, konstruksi sosial, nasionalisme, nation building