;

Abstrak


Pengaruh Kontekstual Sekolah Dan Determinan Psikososial Terhadap Perilaku Seksual Sehat Remaja Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Banyuwangi


Oleh :
Lia Ulfah Luthfiana - S021808032 - Sekolah Pascasarjana

PENGARUH KONTEKSTUAL SEKOLAH DAN DETERMINAN PSIKOSOSIAL TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SEHAT REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN BANYUWANGI

Lia Ulfah Luthfiana1), Pawito2), Eti Poncorini Pamungkasari 3)

1,)Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

2) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

3) Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

 

ABSTRAK

Latar belakang : Seiring dengan perkemabangan jaman, remaja mulai dihadpakan dengan berbagai permasalahan dan permasalahan yang paling besar dihadapi oleh para remaja yaitu masalah seksual. Perilaku seksual pada remaja yang dilakuan secara aktif berisiko terhadap kehamilan remaja dan penularan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh yang berkaitan dengan konteks sekolah dan determinan psikososial terhadap perilaku seksual sehat remaja pada usia 15-19 tahun di Kabupaten Banyuwangi.

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di 25 Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada bulan Agustus – September 2020. Pengambilan sampel pada 225 remaja menggunakan stratified random sampling dan simple random sampling. Variabel dependen adalah perilaku seksual sehat. Variabel independen meliputi pengetahuan, efikasi diri, dukungan orang tua, sumber informasi/teknologi, persepsi keseriusan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda dengan Stata 13

Hasil: Remaja akan berperilaku seksual sehat dengan adanya pengetahuan yang tinggi  untuk melakukan perilaku seksual sehat (b= 0.23; CI 95%= 0.05 hingga  0.41; p= 0.014), memiliki efikasi diri yang kuat (b= 0.14; CI 95%= 0.01 hingga 0.27; p = 0.035), memiliki dukungan orang tua  baik (b= 0.21; CI 95%= 0.09 hingga 0.34; p = 0.001), memiliki paparan sumber informasi tinggi (b= 0.36; CI 95%= 0.15 hingga 0.56; p = 0.001), dan memiliki persepsi keseriusan tinggi untuk berperilaku seksual lemah (b= 0.82; CI 95%= 0.45 hingga 1.19; p = <0>

Kesimpulan: Perilaku seksual sehat pada remaja dapat meningkat dengan pengetahuan yang tinggi, efikasi diri yang kuat, memiliki paparan sumber informasi tinggi, dan memiliki persepsi keseriusan yang tinggi. Terdapat pengaruh level sekolah terhadap perilaku seksual sehat.