Abstrak


Rumah Sakit Umum Tipe C dan Fasilitas Isolasi dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku di Semarang


Oleh :
Jessica Amalia Pavita - I0218039 - Fak. Teknik

Pandemi global COVID-19 menjadi sebuah contoh kasus untuk melihat kemampuan dan kesiapan rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan utama bagi masyarakat. Semarang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia ternyata juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di tengah situasi darurat seperti COVID-19, ditandai dengan sebagian besar Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Semarang yang sudah melebihi standar. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan mutu, pelayanan, dan sarana prasarana sehingga banyak pasien terlantar yang tidak mendapatkan pelayanan medis secara maksimal, bahkan beberapa dari mereka tertolak. Merespon fenomena tersebut, penyediaan fasilitas isolasi dan penerapan arsitektur perilaku ke dalam desain rumah sakit perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas, kapasitas, dan pelayanan medis, tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis untuk mendukung pemulihan dan menjaga kenyamanan pasien selama perawatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis, dan konseptualisasi. Rangkaian tahapan ini menghasilkan penerapan variabel dan kaidah arsitektur perilaku secara terperinci dalam konsep tapak, konsep peruangan dan zonasi, serta konsep bentuk dan tata massa Rumah Sakit Umum Tipe C dan fasilitas isolasi dengan tujuan untuk menciptakan kenyamanan, respon positif, dan dukungan psikologis bagi pengguna, baik pasien maupun petugas rumah sakit.