Kondisi financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Tanda-tanda kebangkrutan dapat dilihat dari berbagai aspek fenomena ataupun sudut pandang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap kondisi financial distress perusahaan dengan leverage sebagai variabel moderasi. Corporate governance kami proksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan komite audit. Sedangkan leverage diproksikan dengan debt to asset ratio (DAR). Pengukuran financial distress menggunakan model Zmijewski (X-score). Obyek penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020.
Metode pengambilan sampel dilakuakn menggunakan kriteria tertentu dan diperoleh sampel akhir sebanyak 109 perusahaan, sehingga terdapat 312 data observasi dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknk analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap financial distress. Hanya variabel dewan komisaris independen yang di moderasi oleh leverage yang berpengaruh negatif terhadap financial distress
