Abstrak


Jaringan komunikasi kader kesehatan posyandu


Oleh :
Abdul Alim - D0203016 - Fak. ISIP

ABSTRAK Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sekaligus sebagai sumber daya yang penting dalam usaha pembangunan nasional secara keseluruhan, merupakan esensi dari tujuan pembangunan kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Disinilah arti penting adanya Posyandu yaitu membuat masyarakat mengerti akan arti penting kesehatan dan mampu untuk menyehatkan dirinya sendiri. Kegiatan penyebaran informasi sebagai salah satu tugas dari penyuluh kesehatan masyarakat menjadi sangat esensial mengingat tujuannya adalah untuk menimbulkan pengertian yang sama mengenai pesan yang diberikan kepada masyarakat dan peran serta kader kesehatan posyandu sangat penting dalam mencari dan memperoleh informasi tentang kesehatan yang berguna bagi pribadi, keluarga dan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini mencoba meneliti keterkaitan individu-individu yang terjaring dalam laju pola informasi kesehatan dan perbandingannya dalam kelompok kader kesehatan di Posyandu Dahlia III Kalurahan Desa Pondok Sukoharjo dengan kelompok kader kesehatan di Posyandu Anggur Kalurahan Danukusuman Surakarta dalam membentuk suatu pola jaringan komunikasi. Mengingat bahwa perbedaan perilaku komunikasi dan interaksi masyarakat kemungkinan besar dipengaruhi oleh budaya yang berkembang dalam masyarakatnya. Esensi dari perilaku masusia adalah interaksi melalui pertukaran informasi antarindividu, itu sebabnya model konvergensi dan analisis jaringan sangat cocok bila digabungkan karena terjadi proses pertukaran informasi secara sesungguhnya. Analisis jaringan komunikasi merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisisnya. Penelitian ini menghasilkan gambar sosiogram pada kedua kelompok posyandu serta peran-peran khusus dalam sistem, seperti Star, Liaisons, Opinion leader, dan Isolate (pada jaringan komunikai posyandu Anggur). Kebanyakan anggota pada kedua pos posyandu tesebut mempunyai indeks keterhubungan kategori rendah yaitu sebesar 92,86 % pada kelompok posyandu anggur dan sebesar 81,8 % pada kelompok posyandu Dahlia III, artinya masing-masing anggota yang berada dalam kategori ini kurang bisa diharapkan dalam membawa pengaruh perubahan dalam sistemnya. Namun demikian, Jaringan komunikasi pada kelompok kader posyandu Dahlia III lebih luas yaitu sebesar 0,363 dibandingkan dengan jaringan komunikasi pada kelompok posyandu Anggur yaitu sebesar 0,258dan anggota dari kelompok posyandu Dahlia III lebih terbuka terhadap lingkungan diluar sistem dibandingkan dengan kelompok kader posyandu Anggur dengan angka keterbukaan sistem sebesar 0,455 untuk kelompok posyandu Dahlia III dan 0,4909 pada kelompok kader posyandu Anggur. Peran serta pemerintah sangat diperlukan secara nyata dalam menciptakan tingkat kesehatan yang tinggi di masyarakat dan peran serta posyandu sebagai salah satu kunci suksesnya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan fungsi opinion leader dalam sistem posyandu dan meminimalisir peran isolate agar agar seluruh komponen dalam sistem kesehatan masyarakat dapat saling bersinergi mencapai tujuan kesehatan. Semoga penelitian ini menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya yang lebih baik dan sempurna.