Kota Tangerang Selatan telah mengalami kemajuan yang pesat dengan berbagai fasilitas akses dan mobilitas yang semakin mudah menuju Ibu Kota sangat mempengaruhi permintaan masyarakat akan perumahan di Kota Tangerang Selatan. Dengan kemudahan akses tersebut menjadi wajar apabila kemudian sejumlah developer memberanikan diri untuk membuka proyek baru. Terjadinya pandemi Covid-19 di seluruh dunia telah menyadarkan manusia akan pentingnya aspek lingkungan dalam berbagai hal. Infrastruktur hijau perkotaan diketahui penting bagi kesehatan baik fisik maupun mental penduduk perkotaan, dan pandemi Covid-19 telah memperkuat kesadaran tersebut. Pada akhirnya, bangunan yang lebih sehat juga sangat berkaitan dengan peningkatan produktivitas penghuninya. Aspek penting yang dipilih dan dibutuhkan masyarakat tentunya bergantung pada selera masyarakat masing-masing tersebut karena kebutuhan pribadi yang beragam, maka developer perlu menganalisis preferensi masyarakat sehingga pembangunannya akan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana preferensi masyarakat terhadap penerapan konstruksi berkelanjutan dengan konsep green home dalam memilih perumahan melihat perubahan kondisi lingkungan yaitu pandemi Covid 19.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pembobotan. Untuk penilaian faktor-faktor, metode AHP digunakan sebagai acuan untuk perhitungan sebagai dasar dalam pembobotan alternatif. Pembobotan diberikan interval skala, sesuai dengan skala Likert. Sedangkan Program Software Microsoft Excel dipakai sebagai sistem untuk mengolah hasil keputusan dari hasil kuesioner yang telah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan hasil perhitungan kuisioner dengan menghitung semua persentase faktor utama, faktor terbesar yang mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan perumahan di Kota Tangerang Selatan adalah faktor lokasi. Hal ini menunjukkan bahwa, lokasi lebih diutamakan dan dianggap sangat penting dalam pemilihan perumahan. Kemudian faktor green home sudah menjadi pertimbangan yang diprioritaskan dengan menempati urutan ke 4 diantara 6 faktor utama kriteria lain.
