Abstrak


Pengembangan Bumbu Blok Siap Pakai Berbasis Overfermented Tempe Lamtoro (Leucaena leucocephala) : Pendugaan Umur Simpan


Oleh :
Cyrillus Alton - H0917025 - Fak. Pertanian

Overfermented tempe lamtoro atau yang lebih dikenal dengan tempe bosok lamtoro merupakan hasil olahan fermentasi dari biji lamtoro yang menggunakan kapang Rhizopus oryzae. Di Pulau Jawa, khususnya di daerah Wonogiri, Pacitan, dan Gunungkidul, biji lamtoro yang sudah tua dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku pembuatan tempe. Tempe lamtoro segar selanjutnya difermentasi lebih lanjut sehingga berubah warna menjadi coklat, biji akan terlihat karena terjadi penuaan miselium, tekstur melunak dan timbul bau amoniak. Overfermented tempe lamtoro ini selanjutnya diolah menjadi bumbu blok siap pakai yang berfungsi sebagai bahan pembangkit cita rasa alami yang dan bahan penyedap dapat memberikan rasa dan flavor yang khas dalam masakan serta membuat masakan lebih sedap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan parameter kritis penyebab kerusakan produk bumbu blok siap pakai berbasis overfermented tempe lamtoro dan umur simpan produk menggunakan metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) dengan pendekatan Isoterm Sorpsi Lembab (ISL). Penelitian ini menggunakan dua variasi jenis pengemas. Jenis kemasan yang digunakan yaitu kemasan aluminium foil dan machine glazed (MG) paper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kritis penyebab kerusakan pada produk bumbu blok overfermented tempe lamtoro adalah tekstur (kekerasan dan kekompakkan). Umur simpan produk bumbu blok overfermented tempe lamtoro pada suhu 30°C dan RH 70% sebesar 62 hari untuk kemasan aluminium foil dan 36 hari untuk kemasan MG Paper. Sedangkan pada penyimpanan suhu 30°C dan RH 80% umur simpannya 48 hari untuk kemasan aluminium foil dan 28 hari untuk kemasan MG Paper.