Abstrak


Pengaruh Probiotik Leuconostoc Mesenteriodes dan Lactobacillus Brevis terhadap Sistem Imunitas Tikus Model Asma Kronik


Oleh :
Pujiati - T501508011 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Asma alergi adalah gangguan inflamasi kronis yang ditandai
oleh perubahan sistem imun. Inhalasi alergen menyebabkan hiperaktivitas,
perekrutan eosinofil, sel mast dan limfosit dalam saluran napas atas dan bawah,
memicu kaskade inflamasi dan menghasilkan respons inflamasi lokal dan
sistemik. Penelitian ini membuktikan manfaat pemberian probiotik tunggal
maupun kombinasi dapat memperbaiki efek sistemik maupun lokal pada tikus
Sprague dawley model asma kronik yang di induksi dengan ovalbumin.
Metode: Jenis penelitian pre-post test only control group design. Penelitian
dilakukan pada 30 tikus model asma kronik (Sprague dawley) yang diinduksi
dengan ovalbumin dibagi menjadi 5 kelompok (K I: kontrol negatif; K II: kontrol
positif; K III: Leuconostoc mesenteriodes; K IV: Lactobacilus brevis; KV:
kombinasi Leuconostoc mesenteriodes dan Lactobacilus brevis). Pemeriksaan
eosinofil dan netrofil, serta IL-10, INF- ?, IL-17, IL-4, IgE dengan metode ELISA.
Jaringan bronkus diambil untuk pemeriksaan histopatologi airway remodelling
(sel epitel, otot polos dan sel goblet). Data diuji statistik dengan menggunakan
IBM SPSS 25.
Hasil: Pemberian probiotik tunggal maupun kombinasi meningkatkan IL-10
(p<0>semua kelompok perlakuan. Pemberian probiotik tunggal maupun kombinasi
tidak dapat menghambat penebalan otot polos (p>0,05) sedangkan probiotik
tunggal maupun kombinasi mampu menghambat penebalan sel epitel dengan nilai
(p<0>jumlah sel goblet dengan nilai p=0,022.
Kesimpulan: Pemberian probiotik baik dosis tunggal maupun kombinasi
mempunyai efek sistemik untuk mengatasi asma alergi tetapi belum terbukti
efektif memperbaiki airway remodelling.