;

Abstrak


“Optimalisasi Perjalanan Kereta Api Penumpang Melalui Analisis Pendekatan Tarif dan Waktu Tempuh


Oleh :
Dedy Rahman - S411902010 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Seiring adanya peningkatan tarif jasa angkutan kereta api karena adanya penambahan fasilitas-fasilitas, PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus mengukur kesediaan masyarakat untuk membayar (Willingness to Pay/WTP) dan mengukur kemampuan masyarakat untuk membayar (Ability to Pay/ATP) terhadap kenaikan tarif jasa kereta api tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kereta api Argo Parahyangan Excellence relasi Bandung-Gambir bertujuan untuk mengetahui titik optimal WTP dan ATP terhadap efisiensi penetapan tarif, untuk mengetahui titik optimal WTP dan ATP terhadap efektifitas waktu tempuh, dan untuk memberikan rekomendasi saran-saran untuk mengoptimalkan perjalanan kereta api Argo Parahyangan Excellence Relasi Bandung-Gambir.

Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang didistribusikan kepada penumpang Argo Parahyangan Excellence relasi Bandung-Gambir. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah karakteristik responden, intensitas perjalanan, jumlah pendapatan, maksud perjalanan, harga tiket, dan waktu tempuh perjalanan.

Berdasarkan hasil survei, maka rata-rata WTP dan ATP terhadap efisiensi penetapan tarif adalah Rp 127.949,-, sedangkan hasil perhitungan rata-rata penambahan tiket yang wajar setelah adanya peningkatan pelayanan prioritas menurut responden adalah Rp 11.319,-. Selanjutnya hasil survei pengukuran WTP dan ATP terhadap efektifitas waktu tempuh adalah sebanyak 84% responden menginginkan waktu tempuh 2 jam 40 menit, 12% responden menginginkan waktu tempuh 2 jam 50 menit, 4% responden menginginkan waktu tempuh 3 jam. Beberapa cara untuk mengoptimalkan perjalanan kereta api penumpang Argo Parahyangan Excellence relasi Bandung-Gambir adalah melakukan evaluasi terhadap waktu tempuh perjalanan, mengkaji ulang tarif kereta api agar sesuai dengan ATP, dan target utama pengguna jasa adalah masyarakat dengan penghasilan lebih dari Rp 5.000.000,- (menengah keatas). Sedangkan keunggulan kompetitif layanan yang dimiliki saat ini adalah kenyamanan (pertama), waktu tempuh lebih cepat (kedua), tanpa macet (ketiga) dan terakhir adalah keamanan (keempat).