Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Studysaster pada Mata Pelajaran Sosiologi untuk Meningkatkan Keterampilan Critical Thinking dan Problem Solving dalam Menyikapi Gejala Sosial Akibat Pandemi pada Siswa X IPS 4 SMAN 1 Rancaekek Kabupaten Bandung


Oleh :
Mukti Mega Mawarni - K8418056 - Fak. KIP

Ketidakmampuan beradaptasi dengan pola pembelajaran baru yang mengintegrasikan teknologi membuat kurang maksimalnya kualitas siswa dalam aspek keterampilan ciritical thinking dan problem solving pada pembelajaran sosiologi di kelas X IPS 4. Penelitian ini berusaha menerapkan model pembelajaran studysaster melalui penelitian tindakan kelas  dengan mix method untuk mengatasi problema tersebut.  Model pembelajaran studysaster terdiri dari enam tahap yaitu mengidentifikasi, mencari, merencanakan, menciptakan, membagikan dan mempraktekkan. Indikator untuk menganalisis keterampilan critical thinking dan problem solving yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada rubrik yang diterbitkan oleh Pueblo Community Collage yaitu 1) Mengidentifikasi dan menjelaskan permasalahan pada konteks, 2) Mengevaluasi hubungan, dampak dan konsekuensi permasalahan yang ada pada konteks, 3) Memformulasikan kesimpulan permasalahan dan 4) Mempertimbangkan alternatif sudut pandang, ide atau solusi. Dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart, penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tahapan perencanaan, observasi dan tindakan, dan refleksi yang dilakukan selama dua siklus dengan subjek penelitian siswa-siswi kelas X IPS 4 di SMAN 1 Rancaekek berjumlah 35 siswa. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara kepada guru, observasi penilaian indikator pada setiap siswa di setiap siklusnya, catatan lapangan, dan dokumentasi. Pembelajaran selama penelitian tindakan kelas dilakukan secara bleanded learning dengan memanfaatkan aplikasi video conference dan internet sebagai sumber informasi bagi siswa. Hasil penelitian menunjukan secara rata-rata keseluruhan, terjadi peningkatan kategori keterampilan critical thinking dan problem solving siswa dalam menyikapi gejala sosial akibat pandemi dengan perolehan presentase yaitu 28% pada pratindakan, selanjutnya mengalami peningkatan menjadi 63% pada siklus pertama dan mengalami peningkatan lagi menjadi 81% pada siklus kedua.  Presentase tersebut menunjukan terjadinya peningkatan keterampilan siswa dari yang semula berada pada level developing menjadi accomplished dimana dibuktikan dengan peningkatan keterampilan siswa pada setiap indikatornya setelah dilakukan tindakan. Penggunaan model pembelajaran studysaster untuk meningkatkan keterampilan critical thinking dan problem solving pada pembelajaran sosiologi dapat dioptimalkan melalui stimulus yang sesuai dan strategi yang tepat seperti diskusi dan pemberian pertanyaan terbuka.