Abstrak


Konsep Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) Pada Proses Pembuatan Crackers Lele Di UKM "Navi Jaya Mandiri" Watualang, Ngawi


Oleh :
Tika Sherly Nadhea - H3119062 - Sekolah Vokasi

Crackers lele adalah salah satu produk olahan berbahan dasar ikan lele yang dicampur dengan bahan lain seperti tepung terigu, ragi, garam, minyak goreng, dan air dan dimasak melalui proses pemanggangan. Pengamatan Quality Control di UKM “Navi Jaya Mandiri” diselenggarakan untuk mengevaluasi penerapan konsep CPPB pada proses pembuatan crackers lele meliputi evaluasi bahan baku, proses pengolahan, dan pengemasan serta memberikan rekomendasi konsep CPPB yang dapat diterapkan di UKM “Navi Jaya Mandiri” berpedoman pada BPOM RI Nomor HK. 03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dan BPOM RI Nomor HK. 03.1.23.04.12.2207 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Pengumpulan data pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan wawancara, obervasi, pengambilan sampel, pengujian di laboratorium, dokumentasi, dan studi pustaka. Berdasarkan evaluasi didapatkan jumlah ketidaksesuaian sarana produksi pangan pada UKM “Navi Jaya Mandiri” yaitu 1 elemen minor, 1 elemen mayor, 5 elemen serius, dan 5 elemen kritis. UKM “Navi Jaya Mandiri” termasuk dalam Level IV dan harus melakukan audit internal dengan frekuensi setiap hari. Hasil pengujian pada crackers lele UKM “Navi Jaya Mandiri” yaitu kadar air 3,868%, kadar abu 1,141%, kadar protein 11,935%, asam lemak bebas (FFA) 0,426%. Hasil uji keadaan menunjukkan bahwa crackers lele memiliki warna cerah khas crackers dan tidak gosong, memiliki aroma harum khas crackers, spesifik ikan lele dan bumbu tabur sapi panggang, serta memiliki rasa khas crackers, spesifik ikan lele, dan gurih bumbu tabur sapi panggang. Ketiga sampel dengan perlakuan batch produksi yang berbeda pada parameter warna, bau, dan rasa dinyatakan “normal”.