Abstrak


Analisis Seismik Daerah Rawan Bencana Gempa Bumi di Pulau Sulawesi Menggunakan Model Epidemic Type Aftershock Sequence (ETAS)


Oleh :
Olga Destiana Safitri - M0718044 - Fak. MIPA

Gempa bumi merupakan aktivitas getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antara lempeng bumi, sesar aktif, dan aktivitas gunung berapi. Wilayah Sulawesi merupakan salah satu kepulauan yang rawan terjadi gempa bumi. Model ETAS dapat digunakan untuk menjelaskan deretan gempa susulan dan menunjukkan adanya periode di antara deretan gempa susulan dengan gempa susulan berikutnya. Fungsi intensitas bersyarat pada model ETAS juga berguna untuk mengetahui peluang terjadinya gempa bumi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengestimasi nilai setiap parameter fungsi intensitas bersyarat dengan menggunakan model ETAS dan menginterpretasikan hasil analisis seismik. Metode estimasi parameter yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE). Data bersumber dari laman resmi USGS dengan menggunakan window parameter dari Gardner-Knopoff dan berdasarkan tiga titik gempa bumi terbesar. Hasil analisis berdasarkan tiga titik gempa bumi terbesar di Pulau Sulawesi seluruhnya menunjukkan bahwa full model dengan magnitudonya berdistribusi gamma mampu mewakili kejadian gempa bumi tersebut. Laju kegempaan dasar dan laju peluruhan gempa susulan secara keseluruhan di titik gempa bumi terbesar pada tanggal 28 September 2018 memiliki nilai terbesar dibandingkan kejadian gempa bumi lainnya. Produktivitas gempa susulan di titik gempa bumi terbesar pada tanggal 1 Januari 1996 memiliki nilai terbesar dibandingkan kejadian gempa bumi lainnya. Efisiensi gempa bumi dengan magnitudo tertentu menghasilkan gempa susulan dan laju peluruhan gempa susulan menurut skala waktu pada gempa berdasarkan titik gempa bumi terbesar pada tanggal 4 Mei 2000 memiliki nilai terbesar dibandingkan kejadian gempa bumi lainnya.