;

Abstrak


Hubungan Antara Kadar Metionin, Sistin, dan Nilai Branched -Chain Amino Acid To Tyrosine Ratio dengan Fibrosis Hati Pasien Hepatitis B Kronik


Oleh :
Dwi Adhi Nugraha - S961708001 - Sekolah Pascasarjana

Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) umumnya berlangsung kronik dan dapat menjadi penyebab fibrosis hati. Kerusakan sel hati menimbulkan perubahan pada metabolisme asam amino. Metionin dan sistin merupakan asam amino yang memiliki peranan dalam melawan stress oksidatif. Tirosin dan branched-chain amino acid memiliki fungsi dalam membentuk adenosine triphosphate (ATP). Selama infeksi VHB kronis terjadi kerusakan rantai pernapasan mitokondria yang menimbulkan peningkatan stress oksidatif dan berkurangnya pembentukan ATP.
Menganalisis hubungan antara kadar metionin, tirosin, dan nilai branched-chain amino acid to tyrosine ratio (BTR) dengan fibrosis hati pasien hepatitis B kronik.
Merupakan penelitan potong lintang.  Dilakukan pemeriksaan kadar metionin, sistin dan nilai BTR, serta pemeriksaan fibroscan untuk mengetahui fibrosis hati. Uji korelasi Pearson dan analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian. Nilai p<0>Hasil Penelitian : Hasil penelitian diperoleh metionin memiliki hubungan searah dengan fibrosis hati dengan nilai r= 0,631 (p= 0,001). Sistin memiliki hubungan tidak searah dengan fibrosis hati dengan nilai r= -0,513 (p= 0,010). BTR memiliki hubungan tidak searah dengan fibrosis hati dengan nilai r= -0,656 (p= 0,001). Setelah dilakukan analisis regresi linier berganda didapatkan model persamaan untuk memprediksi fibrosis yakni, nilai fibrosis= 15,94 + 0,71 (metionin) – 0,03 (sistin) – 2,79 (BTR) dengan p model < 0 xss=removed>Terdapat hubungan antara kadar metionin, sistin, dan BTR terhadap fibrosis hati pasien hepatitis B kronik. Model persamaan kadar metionin, sistin, dan nilai BTR dapat memprediksi nilai fibrosis hati pasien hepatitis B kronik.
Kata Kunci: metionin, sistin, BTR, fibrosis hati, HBV