BTS (Bangtan Sonyeondon) merupakan salah satu boyband asal Korea Selatan yang mampu menarik perhatian industri hiburan Internasional. BTS memiliki penggemar yang cukup besar di seluruh dunia yaitu Army. BTS mampu memberikan warna baru dalam kehidupan Army yang berasal dari berbagai kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman Army berkaitan dengan penampilan BTS. Peneliti mencoba melihat bagaimana penampilan BTS dapat memengaruhi pandangan gender Army. Teori yang digunakan untuk menganalisis temuan adalah teori performativitas dari Judith Butler. Gender dimaknai berdasarkan apa yang dilihat secara berulang oleh Army. Kemudian hal tersebut dinormalisasi sebagai wujud gender dari member BTS. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melalui metode tersebut, peneliti menganalisis data verbal yang dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian diperdalam melalui wawancara mendalam. Peneliti mencoba menggali data dari pengalaman informan serta efek selama menonton penampilan BTS terhadap tindakan mereka. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan makna maskulinitas di kalangan Army. Mereka memaknai maskulinitas sebagai bentuk yang lebih soft dibandingkan dengan konsep maskulinitas sebelumnya. Selain itu, BTS juga mampu melakukan proses undoing gender melalui kampanye melawan toxic masculinity.
