Umbi gembili merupakan umbi lokal yang mengandung oligosakarida inulin yang bermanfaat sebagai sumber prebiotik untuk meningkatkan imunitas tubuh. Inulin gembili dapat digunakan sebagai bioreduktor nanosilver yang memiliki aktivitas imunomodulator. Sinergi dengan hal tersebut, bentuk sediaan nanosilver dapat meningkatkan kelarutan inulin gembili. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas dosis nanosilver inulin gembili (Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill) pada variasi dosis 2 mg/Kg BB, 4 mg/Kg BB, 8 mg/Kg BB, dan 12 mg/Kg BB sebagai imunomodulator terhadap kadar IgG mencit yang telah diinduksi vaksin. Nanosilver inulin juga dibandingkan dengan imunostimulan sintetik guna melihat jenis aktivitas imunomodulatornya.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu biosintesis nanosilver dengan bioreduktor inulin gembili, karakterisasi partikel nanosilver menggunakan PSA, dan pengujian dosis nanosilver inulin pada hewan meliputi pengkondisian hewan uji, perlakuan per oral sesuai kelompok, vaksinasi secara intraperitoneal, dan pengambilan darah dari sinus retro orbital. Serum yang didapatkan dari hasil sentrifugasi darah hewan uji selanjutnya dianalisa kadar IgG menggunakan ELISA.
Hasil analisis menunjukan bahwa dosis 4 mg/Kg BB memiliki nilai Optical Density tertinggi dibandingkan dengan dosis lainnya. Kemudian perbandingan dengan imunostimulan sintetik menghasilkan nilai sig. 0,13>0,05 yang berarti tidak berbeda signifikan. Nanosilver inulin dengan dosis 4 mg/Kg BB merupakan dosis paling efektif sebagai imunomodulator dengan aktivitas imunostimulan. Uji stabilitas pH juga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kestabilan sediaan pada variasi pH 8, 10, 12. Hasil penelitian menunjukan perubahan pH pada kondisi yang semakin basa berpengaruh terhadap kestabilan sediaan namun tidak signifikan. Hal ini dikarenakan pH kontrol dan pH penyesuaian nanosilver masih berada pada rentang basa.