Abstrak


Kajian Motif Tenun Ikat Dayak Sintang


Oleh :
Asyfa Nurani - C0917011 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Tenun Ikat Dayak Sintang merupakan warisan budaya yang menjadi salah satu ciri khas masyarakat Dayak Sintang. Tenun Ikat Dayak Sintang menjadi salah satu identitas dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Dayak Sintang. Rumusan masalah yang dalam penelitian ini yaitu : 1) Bagaimana latar belakang  budaya masyarakat pembuat Tenun Ikat Dayak Sintang? 2) Bagaimana makna yang terkandung dalam motif-motif Tenun Ikat Dayak Sintang?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi interpretatif.  Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten sintang tepatnya di Rumah betang Ensaid Panjang, Galeri Kobus, dan Musium Kapuas Raya Sintang. Sumber data dalam penelitian ini adalah para informan, sumber tertulis, artefak, sera tempat dan peristiwa. Sempel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tenun Ikat Dayak Sintang Motif Rabing atau Buaya, motif Merinjan, motif Encengrebung atau Pucuk Rebung, motif Emperusung, dan motif Perahu.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Tenun Ikat Dayak Sintang dipengaruhi oleh latar belakang budaya dimana tenun itu muncul. Adapun unsur unsur yang mempengaruhi kebudayaan tenun ikat dayak sintang diantaranya kepercayaan, organisasi sosial, sistem ekonomi, peralatan hidup dan teknologi, bahasa, sistem pengetahuan, dan kesenian. Unsur tersebut saling terkait dan mempengaruhi tenun ikat dayak sintang. 2) Kajian makna motif Motif Rabing atau Buaya, motif Merinjan, motif Encengrebung atau Pucuk Rebung, motif Emperusung, dan motif Perahu menggunakan pendekatan interpretative ditemukan bahwa motif motif tersebut muncul dari kepercayaan serta kehidupan para penenun. Motif motif tersebut diadopsi dari flora dan fauna, peralatan hidup, serta kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat dayak Sintang.

Kata kunci: Tenun Ikat Dayak Sintang, Kebudayaan Dayak Sintang, Makna Motif Tenun Ikat Dayak Sintang.