Abstrak


Teknik, Metode, dan Ideologi Eufemisme dan Disfemisme pada Terjemahan Takarir Film Jinn: Kajian Kesepadanan Semantik


Oleh :
Faidatiwi Puspitasari - B0518011 - Fak. Ilmu Budaya

Skripsi ini membahasa tentang teknik, metode, dan ideologi eufemisme dan disfemisme pada terjemahan takarir film Jinn. Urgensi dilakukannya penelitian ini yakni, terdapatnya perbedaan budaya dan aturan masing-masing bahasa dalam menyikapi kesantunan dalam berbahasa diantara eufemisme dan disfemisme. Perbedaan tersebut menyebabkan munculnya berbagai macam jenis dan variasi pola eufemisme - disfemisme pada masing-masing terjemahan. Kesalahan dalam pemilihan jenis ungkapan dapat menyebabkan distorsi makna.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) penggunaan jenis eufemisme dan disfemisme dalam takarir film Jinn,  2) teknik penerjemahan eufemisme dan disfemisme pada takarir film Jinn, 3) metode dan ideologi penerjemahan eufemisme dan disfemisme pada takarir film Jinn. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan terjemahan Arab – Inggris dan Inggris – Indonesia  untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis eufemisme maupun disfemisme terhadap ideologi masing-masing penerjemah. Metode penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif karena objek penelitian berupa bahasa sebagai alat interaksi dalam kehidupan sosial. Penelitian ini dilakukan secara studi kasus terperancang atau embedded case study dengan menggunakan teknik analisis data menurut Spradley berupa analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan dalam terjemahan Arab – Inggris disfemisme jenis umpatan dan eufemisme jenis generalisasi menjadi dominansi pada terjemahan takarir film Jinn. Sedangkan dalam terjemahan Inggris – Indonesia disfemisme jenis umpatan dan eufemisme jenis penghapusan yang menjadi dominansi pada terjemahan takarir film Jinn. Berdasarkan analisis jenis eufemisme dan disfemisme,  pola kebahasaan yang terbentuk pada terjemahan Arab – Inggris adalah disfemisme menjadi disfemisme, sementara pada terjemahan Inggris – Indonesia adalah disfemisme menjadi eufemisme.  Pada terjemahan Arab – Inggris penerjemah dominan menggunakan teknik adaptasi, sedangkan pada terjemahan Inggris – Indonesia penerjemah dominan menggunakan teknik reduksi. Metode penerjemahan pada terjemahan Arab – Inggris dan Inggris – Indonesia cenderung kepada bahasa sasaran,  sehingga didapatkan ideologi pada terjemahan takarir film Jinn oleh kedua penerjemah ialah ideologi domestikasi.