Indonesia memiliki potensi energi air yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air skala pico atau PLTPH. Air merupakan energi terbarukan (EBT) yang cukup berpotensi dikembangkan di Indonesia dikarenakan kondisi geografi yang terdapat banyak perairan air di area pegunungan maupun irigasi pemukiman warga. Turbin air dapat memanfaatkan energi air menjadi energi listrik. Salah satu jenis turbin yang dapat dimanfaatkan adalah turbin air crossflow. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jumlah sudu dan diameter nozzle terhadap daya dan efisiensi turbin yang dihasilkan turbin air crossflow.
Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan skala laboratorium. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Variasi jumlah sudu yang digunakan pada penelitian yaitu sudu dengan jumlah 18 sudu, 20 sudu, dan 22 sudu, serta variasi diameter nozzle yang digunakan yaitu 6 mm, 7 mm, 8 mm, 9 mm, 10 mm pada debit air 7,19 l/m, 9,25 l/m, 11,27 l/m, 13,3 l/m, 15,27 l/m, 17,31 l/m, 19,23 l/m, 21,36 l/m 23,29 l/m dan, 25,33 l/m. Variasi terbaik ditunjukkan pada variasi jumlah sudu 22 bilah dan diameter nozzle 6 mm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan jumlah sudu dan diameter nozzle terhadap daya listrik dan efisiensi turbin air crossflow. Besarnya daya dan efisiensi turbin bersifat fluktuatif berdasarkan debit air. Data daya listrik dan efisiensi tertinggi diperoleh pada debit air 25,33 l/m yaitu pada penggunaan jumlah sudu 22 dengan menggunakan diameter nozzle 6 mm menghasilkan daya listrik 11,47 watt dengan efisiensi 63%.