Abstrak


Alih Kode dan Campur Kode dalam Interaksi Penjual dan Pembeli di Pasar Raya 1 Salatiga (Suatu Kajian Sosiolinguistik)


Oleh :
Roys Indah Ramadhany - B0117054 - Fak. Ilmu Budaya

Pemasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah bentuk alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di Pasar Raya 1 Salatiga, (2) bagaimanakah fungsi alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga?, dan (3) bagaimana faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga? Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga, (2) Mendeskripsikan fungsi alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga, (3) Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dasar (basic research). Taraf penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sifat penelitian adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah semua tuturan yang dituturkan oleh penjual dan pembeli di pasar Raya 1 Salatiga. Sumber data penelitian ini adalah informan yaitu penjual dan pembeli yang ada di pasar Raya 1 Salatiga yang aktif mengadakan komunikasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik sadap, simak libat cakap, simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data ini adalah menggunakan metode distribusional dan metode padan.
Berdasarkan analisis data, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut. (A) Alih kode (1) bentuk alih kode meliputi: (a) Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia, (b) Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa, (c) Bahasa Jawa Ngoko ke Bahasa Jawa Krama, (d) Bahasa Jawa Krama ke Bahasa Jawa Ngoko, (e) Bahasa Jawa Ngoko ke Bahasa Jawa Ngoko Alus, dan (f) Bahasa Jawa Ngoko Alus ke Bahasa Jawa Ngoko. (2) Fungsi alih kode meliputi: (a) lebih argumentatif meyakinkan mitra tutur, (b) lebih prestise, (c) lebih komunikatif, (d) memberikan penghormatan, (e) mempertegas pembicaraan, dan (f) pernyataan untuk diri sendiri (ngudarasa). (3) Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode meliputi: (a) penutur, (b) lawan tutur, (c) hadirnya penutur ketiga, (d) topik yang dibicarakan, dan (e) untuk membangkitkan rasa humor. (B) Campur kode (1) bentuk campur kode meliputi: (a) kata, (b) perulangan kata, (c) frasa, (d) klausa, (e) ungkapan. (2) Fungsi campur kode meliputi: (a) bahasa yang digunakan lebih bervariasi, (b) lebih mudah dipahami, (c) memberi penekanan maksud, (d) menunjukkan identitas diri, dan (e) lebih singkat untuk digunakan. (3) faktor yang melatarbelakangi campur kode meliputi: (a) identifikasi peran sosial penutur, (b) tidak ada padanannya dalam bahasa yang digunakan, dan (c) keinginan untuk menjelaskan atau menafsirkan.

Kata kunci: Alih kode, campur kode, situasi tutur, tingkat tutur, SPEAKING.