Abstrak


Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktik Pengendalian Bahaya Kebakaran pada Operator SPBU di Kecamatan Mojolaban


Oleh :
Nur Aziza - R0218084 - Sekolah Vokasi

Nur Aziza, R0218084, 2022. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktik Pengendalian Bahaya Kebakaran pada Operator SPBU di Kecamatan Mojolaban, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang : SPBU berhubungan langsung dengan bahan bakar minyak sehingga memiliki potensi kebakaran yang besar. Kebakaran di SPBU dapat ditimbulkan karena kurangnya pengetahuan dan sikap terhadappengendalian bahaya kebakaran pada operator yang menyebabkan praktik pengendalian bahaya kebakaran menjadi kurang. Praktik manusia dalam kejadian kebakaran menjadi hal yang penting dalam rangka pengendalian kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik pengendalian bahaya kebakatan pada operator SPBU di Kecamatan Mojolaban. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden diambil dari operator di SPBU Kecamatan Mojolaban sejumlah 34 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap dan praktik pengendalian bahaya kebakaran. Teknik analisis data menggunakan pengujian korelasi somers’d dan analisis regresi logistik ordinal. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan praktik pengendalian bahaya kebakaran (p = 0.000 ; d = 0.625). Ada hubungan signifikan antara sikap dengan praktik pengendalian bahaya kebakaran (p =0.000 dan d = 0.584). Variabel bebas pengetahuan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap praktik pengendalian bahaya kebakaran dengan nilai signifikansi 0.026 dan nilai wald sebesar 4.959. Simpulan : Ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik pengendalian bahaya kebakaran pada operator SPBU di Kecamatan Mojolaban. Pengetahuan pengendalian kebakaran dapat memengaruhi 4.959 kali terjadinya praktik pengendalian kebakaran.