Abstrak


V-shaped Export Recovery: Analisis Determinan Nilai Ekspor Furniture Kayu Selama Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada CV X)


Oleh :
Larasati - F3119035 - Sekolah Vokasi

Pandemi Covid-19 menyebabkan huge shock ke seluruh sektor termasuk perdagangan internasional. Meskipun demikian, tren komoditas industri olahan kayu mengalami peningkatan dikarenakan tingginya tingkat permintaan akan produk olahan kayu di masa pandemi Covid-19. Indonesia merupakan salah satu eksportir furniture di dunia juga mengalami peningkatan nilai perdagangan furniture pada tahun 2020 dan 2021. Namun, buntut akibat dari kebijakan Lockdown menyebabkan banyaknya Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberhentikan kegiatan operasional dan menutup usahanya. CV X merupakan salah satu UMKM dan eksportir furniture di Surakarta yang sempat menghentikan kegiatan operasionalnya saat pandemi, sehingga nilai ekspor furniture perusahaan mengalami penurunan yang signifikan. Setelah berhenti selama dua kuartal, nilai ekspor perusahaan mengalami peningkatan, hal ini dapat terjadi akibat adanya faktor eksternal maupun internal perusahaan, seperti aspek makroekonomi atau proses digitalisasi strategi perusahaan dalam beradaptasi atas situasi krisis yang selanjutnya akan diteliti pada penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi pengaruh kurs rupiah, harga kayu dunia, biaya promosi, jumlah tenaga kerja, dan Covid-19 terhadap nilai ekspor furniture kayu CV X periode 2019-2021, (2) Mengidentifikasi kurva pemulihan pada nilai ekspor furniture kayu CV X selama pandemi Covid-19. Data dikumpulkan menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda sebagai model uji. 

Hasil penelitian menunjukkan (1) Secara bersama-sama atau secara simultan variabel kurs rupiah, harga kayu dunia, biaya promosi, jumlah tenaga kerja, dan Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor furniture kayu perusahaan. Secara parsial variabel biaya promosi, jumlah tenaga kerja dan Covid-19 berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor furniture kayu perusahaan, sedangkan variabel kurs rupiah dan harga kayu dunia tidak memiliki hubungan atau pengaruh signifikan terhadap nilai ekspor furniture kayu perusahaan. (2) Terdapat kurva V pada pemulihan nilai ekspor furniture kayu perusahaan yang mengindikasi bahwa pemulihan terjadi dalam waktu yang cukup singkat, ke tingkat yang sama sebelum krisis akibat Covid-19 terjadi.