Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam melimpah. Banyaknya potensi sumber daya belum dimaksimalkan salah satunya pada pembangkit listrik. Kapasitas listrik di indonesia masih didominasi dari sumber batubara yang memiliki dampak negatif pada lingkungan seperti perubahan iklim, polusi udara, dsb. Sehingga perlu adanya transisi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan untuk meningkatkan ekonomi hijau di indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jangka panjang dan jangka pendek antara listrik terbarukan, emisi co2, investasi asing, listrik tak terbarukan, keterbukaan perdagangan terhadap produk domestik bruto hijau di indonesia serta menganalisis efektfitas kebijakan yang sesuai dalam mengembangkan listrik terbarukan di indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari World bank, International Energy Agency, Badan Pusat Statistik, dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Penelitian ini menggunakan analisis Error Correcttion Model (ECM) dan Analiisis deskriptif pada rentan tahun 1990-2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh pada jangka panjang sebagai berikut investasi asing, emisi karbon, listrik terbarukan, populasi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi green gross domestik bruto pada jangka pendek sebagai berikut investasi asing dan listrik terbarukan. Efektivitas kebijakan yang sesuai dalam pengembangan listrik terbarukan di indonesia adalah dengan menetapkan feed in tariff yaitu penentuan harga berdasarkan pada jenis sumber daya listrik dan teknologi yang digunakan.
