Abstrak


Analisis Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SD Negeri Soropadan No. 108 Surakarta


Oleh :
Silfira Rahmawati - K7117207 - Fak. KIP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberi solusi dari permasalahan yang muncul selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SD Negeri Soropadan No. 108 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui subjek penelitian yaitu guru wali kelas dengan wawancara dan peserta didik dengan angket. Sumber data penunjang lain antara lain hasil observasi dan dokumen. Uji validitas data menggunakan triangulasi data. Data dianalisis menggunakan model Miles and Huberman.

Hasil analisis menunjukkan terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Permasalahan pelaksanaan pembelajaran di kelas I adalah persiapan diri guru yang kurang, guru yang kurang pengetahuan terkait teknologi pembelajaran jarak jauh sehingga pembelajaran yang dilakukan
monoton, kurangnya interaksi selama pembelajaran, peserta didik yang tidak mengerjakan tugas, dan kurangnya umpan balik ke peserta didik. Kelas II mengalami kendala persiapan diri guru yang kurang, materi yang diberikan guru terkadang kurang atau tidak selesai dan kurang memantau penugasan peserta didik. Kelas III dan IV memiliki permasalahan yang sama, yaitu persiapan diri guru yang kurang, interaksi selama pembelajaran kurang, pemberian materi oleh guru, keterlambatan pengumpulan tugas, dan kurangnya umpan balik ke peserta didik. Kelas V ada kendala keterlambatan pengumpulan tugas dan kurang memantau penugasan peserta didik. Terakhir di kelas VI ada kendala persiapan diri guru
yang kurang, keterbatasan teknologi pembelajaran yang digunakan, kendala penggunaan google form, dan keterlambatan pengumpulan tugas. Solusi permasalahan di kelas I adalah mengikuti sosialisasi atau pelatihan mengenai pembelajaran jarak jauh, kemudian menciptakan pembelajaran yang lebih beragam dan menyenangkan, mengubah media dari video menjadi video call supaya interaksi lebih maksimal, peserta didik yang tidak mengerjakan tugas diberi peringatan dan pengurangan poin apabila terlambat mengumpulkan, memberikan dukungan sederhana dan apresiasi setelah mengumpulkan tugas. Kelas II solusinya guru mengikuti sosialisasi atau pelatihan mengenai pembelajaran jarak jauh, mengubah rencana pembelajaran untuk mengurangi materi yang akan diajarkan, guru lebih mengawasi penugasan peserta didik. Solusi kelas III dan IV adalah guru dapat mengikuti sosialisasi atau pelatihan mengenai pembelajaran jarak jauh, mengubah media dari pesan singkat menjadi video call, guru menjelaskan materi yang diberikan melalui pesan suara atau lainnya, keterlambatan pengumpulan diberi waktu yang lebih panjang atau mengurangi poin sesuai lama keterlambatan, memberikan dukungan sederhana dan apresiasi setelah mengumpulkan tugas. Kelas V solusinya memberi waktu yang lebih panjang atau mengurangi poin sesuai lama keterlambatan, guru lebih mengawasi penugasan peserta didik. Terakhir solusi untuk kelas VI adalah guru dapat mengikuti sosialisasi atau pelatihan mengenai pembelajaran jarak jauh, membagikan materi sebelum pembelajaran atau menggunakan media yang lebih mendukung share screen, memberikan langkah-langkah atau tata cara penggunaan google form, dan mengawasi penugasan peserta didik.