Abstrak


Perbedaan Tingkat Psychological Well-being Guru Bimbingan Konseling PPG dan Non-PPG. (Pengukuran  pada Guru Bimbingan Konseling SMP/SMA di Kota Surakarta)


Oleh :
Raditha Tsabita Maulida - K3117058 - Fak. KIP

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat psychological well-being Guru Bimbingan Konseling PPG dan Non-PPG di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode komparasi dan mengambil subjek penelitian guru BK SMP, SMA/SMK sederajat di Kota Surakarta dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden yang mewakili 624 populasi. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu skala psikologis milik Ryff yang telah di uji kesesuaian bahasa serta budaya oleh Jannah, angket, serta wawancara. Skala psikologis dan angket digunakan untuk mendapatkan data utama yang berisi informasi responden serta data pengukuran psychological well-being. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pendukung berupa verifikasi pada responden atas hasil pengukuran psychological well-being yang telah didapatkan.

Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui tingkat  psychological well-being guru BK di Kota Surakarta serta menguji tingkat perbedaan psychological well-being guru BK di Kota Surakarta. Criterian reference digunakan untuk menentukan tingkat psychological well-being guru BK di Kota Surakarta, dengan batas rata-rata sebesar 225, hasil uji mean memeperoleh nilai sebesar 242,06. Perolehan tersebut menunjukkan bahwa tingkat psychological well-being guru BK di Kota Surakarta termasuk dalam kategori tinggi karena melebihi nilai batas rata-rata. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji parametrik independent samples t-test dengan bantuan IBM Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25. Hasil uji menunjukkan hasil signifikasi sebesar 0.238 yang artinya hipotesis dalam penelitian ini ditolak kerena hasil signifikasi menunjukkan nilai > 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat psychological well-being Guru Bimbingan Konseling PPG dan Non-PPG di Kota Surakarta. Hasil penelitian ini juga didukung dengan wawancara yang dilakukan kepada delapan responden.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya yaitu: (1) Studi fenomenologi mengenai keterkaitan usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pengalaman kerja dengan tingkat psychological well-being guru BK di sekolah X; (2) Penelitian studi kasus tentang psychological well-being guru BK.