Abstrak


PENGARUH EKSTRA ETANOL PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP PERBAIKAN KERUSAKAN SARAF OPTIK GLAUKOMA PADA TIKUS MODEL DIABETIK (Kajian Kadar MDA, TGF-?, CRP, Caspase-3, Histopatologi Saraf Optik,Retinal Nerve Fiber Layer, dan Retinal Ganglion Cells)


Oleh :
Nur Shani Meida - T501808008 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Hiperglikemia pada Diabetes Mellitus (DM) dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan kerusakan saraf optik glaukoma. Propolis sebagai antioksidan dapat memperbaiki kerusakan saraf optik. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ekstrak etanol propolis Gunung Lawu terhadap perbaikan kerusakan saraf optik glaukoma pada tikus model diabetik.

Metode: Penelitian eksperimental dengan post-test only control group design. Penelitian dilakukan di UGM Yogyakarta dengan menggunakan 28 ekor tikus Wistar jantan, umur 8-10 minggu, berat badan 200–250 g, terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok K1 (kontrol negatif), K2 (kontrol positif DM), P1 (DM + propolis 100 mg/kgBB) dan P2 (DM + propolis 200 mg/kgBB). Induksi DM menggunakan STZ 45 mg/kgBB dan NA 110 mg/kgBB, GDP > 250 mg/dl, dibiarkan selama 14 hari, kemudian beri perlakuan pemberian akuades (K2) , propolis 100 mg/kgBB (P1) dan 200 mg/kgBB ( P2) selama 14 hari berturut turut. Pada hari ke-28, diperiksa kadar MDA, TGF-?, CRP, Caspase-3. Setelah itu tikus diterminasi dan diperiksa ekspresi TGF-? dan Caspase-3, histologi saraf optik, retinal nerve fiber layer dan retinal ganglion cells. Uji statistik menggunakan uji Anova dan Kruskal Wallis dengan tingkat signifikansi p < 0>

Hasil: Ekstrak etanol propolis Gunung Lawu dosis 200 mg/kgBB mampu menurunkan secara signifikan kadar GDP (p=0,001), MDA (p=0,001), TGF-? (p=0,001), CRP (p=0,001), ekpresi Caspase-3 (p=0,008), dan Caspase-3 serum (p=0,001) serta tidak signifikan pada ekspresi TGF-? (p=0,061). Propolis 200 mg/kgBB mampu memperbaiki secara signifikan nekrosis saraf optik (p=0,019), penipisan RNFL (p=0,001) dan apoptosis RGC (p=0,007). Kesimpulan: Ekstrak etanol propolis Gunung Lawu 200 mg/kgBB mampu memperbaiki kerusakan saraf optik glaukoma pada tikus model diabetik.