Abstrak


ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PTV VISTRO (Studi Kasus Simpang Empat Ngapeman dan Simpang Empat Timuran Kota Surakarta)


Oleh :
I Made Elian Dimas Komala - I0118070 - Fak. Teknik

Simpang Empat Ngapeman dan Simpang Empat Timuran berada tepat di pusat Kota Surakarta dan berdekatan dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat sehingga memiliki risiko kemacetan dan konflik lalu lintas. Simpang Empat Ngapeman sendiri adalah salah satu simpang di Jalan Brigjen Slamet Riyadi yang dipengaruhi oleh kebijakan contraflow bagi Batik Solo Trans (BST) Koridor 1, 5, dan 6. Simpang Bersinyal memerlukan analisis kinerja secara berkala agar dapat ditentukan langkah-langkah efektif guna mendapatkan performa terbaik simpang bersinyal.

Analisis kinerja kedua simpang bersinyal dilakukan menggunakan perangkat lunak  PTV Vistro metode Highway Capacity Manual (HCM) 2010 berdasarkan parameter derajat kejenuhan (DS) dan tundaan (D). Analisis dilakukan dalam tiga skenario, yaitu kondisi eksisting, skenario optimasi tunggal, dan skenario optimasi terkoordinasi. Dilakukan validasi pemodelan kondisi eksisting melalui Uji T menggunakan perangkat lunak SPSS dengan parameter panjang antrean (m) agar menghasilkan data yang representatif dengan kondisi di lapangan.

Pada kondisi eksisting, Simpang Empat Ngapeman menghasilkan nilai DS = 0,6 dan D = 28,9 det/smp pada jam sibuk pagi serta nilai DS = 0,5 dan D = 34,3 det/smp pada jam sibuk sore. Simpang Empat Timuran menghasilkan nilai DS = 0,4 dan D = 28,0 det/smp pada jam sibuk pagi serta nilai DS = 0,5 dan D = 36,4 det/smp pada jam sibuk sore. Optimasi tunggal dianalisis dalam empat tipe, yaitu V/C Balancing (Split dan Split and Cycle Time) dan Minimize Critical Movement Delay (Split dan Split and Cycle Time). Keempat tipe menghasilkan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,4 sampai dengan 0,6 dan nilai tundaan (D) lebih besar dari 10-20 detik/smp. Optimasi terkoordinasi dianalisis dalam dua tipe, yaitu Split dan Split and Cycle Time. Kedua tipe menghasilkan waktu siklus 60 detik, nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,4 sampai dengan 0,6, dan nilai tundaan (D) di antara 20-35 detik/smp. Secara keseluruhan, optimasi terkoordinasi (Split dan Split and Cycle Time) menghasilkan kinerja terbaik bagi kedua simpang.